Mengenang Akseyna, Ayah: Dia Anak Tangguh, Kritis dan Logis

Misteri Kematian Mahasiswa UI

Mengenang Akseyna, Ayah: Dia Anak Tangguh, Kritis dan Logis

- detikNews
Jumat, 03 Apr 2015 17:27 WIB
Yogyakarta - Orang tua Akseyna Ahad Dori (18) tak percaya anaknya meninggal karena bunuh diri. Sang ayah Kolonel Sus Mardoto mengenang figur Akseyna sebagai anak yang tangguh, kritis dan logis.

"Anaknya tangguh, tidak mudah tergoyah, kritis, logis baik di bidang agama dan ilmu, sederhana tidak suka hura-hura," ujar Mardoto di rumahnya di Griya Avia Ceria Jalan Elang 4 Tegalsari, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (3/4/2015).

Aktifitas mahasiswa UI yang akrab disapa Ace ini, kata Mardoto, hanya berkisar rumah, masjid, kampus, dan perpustakaan. Putera keduanya ini tak suka hura-hura bahkan sekadar jalan-jalan ke mal pun jarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ke mal dia ya sama keluarga. Itu pun sama kakak dan adik-adiknya juga lebih suka ke toko buku," imbuhnya.

Ace juga dikenal sebagai anak yang sederhana. Sejak SMA, di kala kebanyakan temannya naik motor, Ace memilih naik sepeda. Padahal jarak rumahnya ke SMAN 8 Yogyakarta sekitar 12 km.

"Anaknya fight. Jadi kalau ada yang berpikir anak saya putus asa, itu tidak mungkin," tegas Mardoto.

Soal anaknya yang jenius, Mardoto mengakuinya. Minat Ace kepada ilmu alam khususnya Biologi sudah tampak sejak SMP meski baru diseriusi dengan mengikuti olimpiade saat SMA.

"Keluarga kami memang kutu buku," imbuhnya.

"Ace SMP hanya 2 tahun, kelas akselerasi di SMPN 5 Yogyakarta," kata Mardoto.

Ayahnya yang seorang dosen di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta dan sang ibu yang juga merupakan dosen sangat mendukung kegiatan akademis Ace. Bahkan ada kenangan yang tak terlupakan tentang keseriusan belajar sang anak.

"Dia setiap diajak ke pantai, selalu membawa pulang batu-batuan, ditelitinya di rumah," kata Mardoto.

"Sempat kami salah paham, beberapa kali dia membawa lilin, daun, kompor ke dalam kamar, ternyata dia suka eksperimen. Begitu tahu, kami tidak marahi dia, kami bebaskan. Di lemarinya juga ngumpulin batu dan daun-daun," kenang Mardoto.





(sip/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads