Sebagian para ABK Myanmar yang hendak dipulangkan rupanya masih berutang pada ibu-ibu yang membuka warung di sekitar Benjina, Kepulauan Aru, Maluku. Para pemilik warung pun protes meminta mereka segera melunasinya.
"Jangan dipulangkan semua. Mereka punya utang banyak," kata seorang wanita, Arni, yang datang bersama belasan orang lainnya ke pelabuhan Benjina, Jumat (4/2/2015).
Menurut Arni, ada yang punya utang sebesar Rp 1 juta sampai Rp 7 juta. Bahkan ada yang sampai berteriak ke seorang WN Myanmar dalam bahasa asli mereka.
"Saya yakin kalau mereka nggak punya utang, nggak akan mau pulang," timpal seorang wanita lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan temuan Asep telah meminta keterangan dari 40 ABK, telah terjadi diskriminasi. Bahkan, para ABK itu juga mendapatkan siksaan.
(mad/kha)