"Angket kami hormati. Silakan saja dilanjutkan, walaupun ujungnya kami yakin akan sia-sia," kata Bestari kepada detikcom melalui pesan singkat, Jumat (3/4/2015).
Baginya, dalam rapat pembahasan Rapergub APBD 2015 yang digelar oleh Kemendagri dengan mengundang Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dan DPRD DKI telah menunjukkan siapa yang benar. Bestari menganggap cukup jelas membaca ujung angket yang digulirkan dewan saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap kisruh APBD yang menyita perhatian publik luas tahun ini bisa menjadi pelajaran untuk ke depan agar tidak terulang kembali. Asalkan baik eksekutif maupun legislatif bisa saling menghormati satu sama lain. Sehingga, kepentingan rakyat tidak lagi tersandera seperti saat ini.
"Materi penjelasan yang dipaparkan oleh Dirjen (Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek) sudah detail. Ini seharusnya dapat didengar oleh anggota Banggar (Badan Anggaran DPRD DKI)," kata Bestari.
"Kasihan masyarakat yang diwakili anggota DPRD yang nggak atau kurang paham tapi maunya koar-koar nggak bermutu," pungkasnya.
Hubungan antara Bestari Barus dan dewan Kebon Sirih belakangan ini bisa dibilang 'dingin'. Pemicunya lantaran politisi NasDem itu pernah menyambangi ruang kerja Ahok untuk 'ngeteh bareng' pada Selasa (17/3) lalu. Buntut dari kedatangannya itu, Bestari kerap disindir oleh sesama anggota dewan dalam berbagai kesempatan.
Awal dari berubahnya sikap Bestari yang semula dikenal vokal terhadap Ahok dikarenakan Fraksi NasDem menarik diri dari angket. Partainya menganggap kisruh APBD ini sudah ditangani penegak hukum. Berbeda dengan anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Inggard Joshua yang memilih untuk 'mbalelo' tidak mencabut hak angket atas Ahok meski sudah dapat peringatan dari DPP.
Sekadar informasi, ada 5 politikus NasDem di DPRD DKI yaitu Bestari Barus, Hasan Basri, James Sianipar, Subandi, dan Inggard Joshua. Bestari sebagai ketua fraksi sudah mengirim surat ke pimpinan DPRD tentang pencabutan hak angket dan diikuti oleh anggota lainnya kecuali Inggard.
Meski DPP NasDem menegaskan pencabutan angket tersebut bukan berarti partainya mendukung langkah Ahok, namun Bestari sendiri mengaku memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Ahok. Kini, dewan menganggap kedekatannya tersebut dikarenakan ada lobi-lobi politik di antara mereka.
(aws/nrl)