Ini 3 Kejanggalan Tewasnya Akseyna di Danau UI yang Fokus Dilacak Polisi

Ini 3 Kejanggalan Tewasnya Akseyna di Danau UI yang Fokus Dilacak Polisi

- detikNews
Jumat, 03 Apr 2015 10:47 WIB
Ini 3 Kejanggalan Tewasnya Akseyna di Danau UI yang Fokus Dilacak Polisi
Jakarta - Misteri penyebab tewasnya Akseyna Ahad Dori (18) di Danau UI, Depok, belum terungkap. Kejanggalan demi kejanggalan masih didalami aparat kepolisian untuk menyingkap tabir kematian mahasiswa FMIPA UI ini.

Sedikitnya 15 saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik Polres Depok. Saksi-saksi itu merupakan orang tua, teman-teman Akseyna, dosen dan penunggu kos. Para saksi dimintai keterangan seputar keseharian dan pergaulan Akseyna.

Berdasarkan keterangan saksi, Akseyna tidak memiliki masalah dengan keluarga maupun sang kekasih. Ia dikenal sebagai anak yang jenius dan tertutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi masih mendalami hasil visum terhadap jasad Akseyna. Visum menunjukkan Akseyna masuk ke danau dalam keadaan hidup. Meski begitu, polisi belum bisa memberi kesimpulan apakah Akseyna dibunuh atau sengaja bunuh diri.

Terbaru, polisi kini masih melacak keberadaan motor Akseyna yang hilang. Kendaraan itu hingga kini belum diketahui keberadaannya. Polisi juga telah memblokir STNK motor Akseyna. Tidak hanya itu, polisi masih mendalami kemampuan berenang Akseyna.


Berikut 3 kejanggalan ini:

1. Motor Raib

Polisi masih menyelidiki kasus kematian Akseyna, salah satunya dengan mencari motor korban yang hilang.

"Korban memiliki motor, nah itu yang masuk dalam penyelidikan Polri. Karena sampai hari ini keberadaan kendaraan korban belum diketahui apakah telah dijual atau dicuri atau hilang atau bahkan mungkin ada di dalam danau tersebut," kata Wakapolres Depok AKBP Irwan Anwar di Polres Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Kamis (2/4/2015).

Polisi sudah mengambil langkah untuk melakukan pemblokiran ke Samsat. Hal ini untuk mengetahui keberadaan motor tersebut apakah masih digunakan atau tidak.

"Langkah teknis pemblokiran ke Samsat kemarin. Supaya nanti kalau ada yang perpanjang pajak atau STNK bisa ketahuan kendaraan itu masih ada," ucapnya.

1. Motor Raib

Polisi masih menyelidiki kasus kematian Akseyna, salah satunya dengan mencari motor korban yang hilang.

"Korban memiliki motor, nah itu yang masuk dalam penyelidikan Polri. Karena sampai hari ini keberadaan kendaraan korban belum diketahui apakah telah dijual atau dicuri atau hilang atau bahkan mungkin ada di dalam danau tersebut," kata Wakapolres Depok AKBP Irwan Anwar di Polres Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Kamis (2/4/2015).

Polisi sudah mengambil langkah untuk melakukan pemblokiran ke Samsat. Hal ini untuk mengetahui keberadaan motor tersebut apakah masih digunakan atau tidak.

"Langkah teknis pemblokiran ke Samsat kemarin. Supaya nanti kalau ada yang perpanjang pajak atau STNK bisa ketahuan kendaraan itu masih ada," ucapnya.

2. Kemampuan Berenang


Selain itu, polisi juga menyelidiki apakah korban bisa berenang. Mengingat kedalaman danau lokasi tenggelamnya korban adalah 9 sampai 10 meter.

"Kami masih mendalami apakah korban pandai berenang atu tidak," kata Wakapolres Depok AKBP Irwan Anwar di Polres Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Kamis (2/4/2015).

Akseyna meninggal tenggelam di Danau Balairung UI. Belum diketahui apakah Akseyna meninggal bunuh diri atau dibunuh. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini.

Hasil pemeriksaan sementara, polisi menemukan pesan yang ditinggalkan Akseyna sebelum meninggal. Pesan itu ditulis di secarik kertas yang ditempel di dinding di kamar kosnya.

Pesan tersebut dituliskan dalam berbahasa Inggris "will not return for please dont search for existence my apologres for everyting eternally".


2. Kemampuan Berenang


Selain itu, polisi juga menyelidiki apakah korban bisa berenang. Mengingat kedalaman danau lokasi tenggelamnya korban adalah 9 sampai 10 meter.

"Kami masih mendalami apakah korban pandai berenang atu tidak," kata Wakapolres Depok AKBP Irwan Anwar di Polres Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Kamis (2/4/2015).

Akseyna meninggal tenggelam di Danau Balairung UI. Belum diketahui apakah Akseyna meninggal bunuh diri atau dibunuh. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini.

Hasil pemeriksaan sementara, polisi menemukan pesan yang ditinggalkan Akseyna sebelum meninggal. Pesan itu ditulis di secarik kertas yang ditempel di dinding di kamar kosnya.

Pesan tersebut dituliskan dalam berbahasa Inggris "will not return for please dont search for existence my apologres for everyting eternally".


3. Visum dan Kehidupan Pribadi

Hasil visum menunjukkan Akseyna Ahad Dori (18) masuk ke dalam danau Balairung UI, Depok, dalam keadaan hidup. Namun polisi belum bisa memberi kesimpulan apakah Akseyna dibunuh atau sengaja bunuh diri.

"Dia meninggal bisa dikategorikan dibunuh, juga bisa dikategorikan bunuh diri juga bisa, kenapa? Karena pada tubuhnya tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kalau ada lebam pada tubuhnya itu namanya lebam mayat. Mayat atau tubuh itu jika sudah lebih dari 48 jam ditinggal ruhnya maka itu pasti ada yang namanya lebam mayat," kata Humas Polres Depok Ipda Bagus Suwardi kepada wartawan di Mapolsek Depok, Rabu (1/4/2015).

Bagus mengatakan soal tas Akseyna yang berisi konblok dan kerikil saat jenazahnya ditemukan di danau UI juga belum bisa dijadikan dasar bahwa dia bunuh diri. "Terus yang di tasnya ada batu konblok, batu kerikil itu mungkin dibunuh atau bisa juga bunuh diri. Karena apa itu ada tulisan yang ditempel di dinding kamar 'tolong jangan cari saya setelah sekarang ini' dalam bahasa Inggris," katanya.

Sedikitnya 15 saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap misteri kematian Akseyna. Para saksi ditanya seputar keseharian dan pergaulan Akseyna. Akseyna dalam pergaulan dikenal sebagai anak yang tertutup dan jenius. Bagus menambahkan berdasarkan keterangan saksi, tidak ada perubahan dari sikap Akseyna. "Tidak ada perubahan banyak," ujarnya.

Polisi juga sudah meminta keterangan kekasih Akseyna. Polisi menyebut hubungan Akseyna dengan pacarnya baik-baik saja. "Enggak ada (masalah). Pacarnya sudah kita periksa, baik-baik saja. Pacarnya anak kampus juga," kata Bagus.

Bagus mengatakan polisi juga sudah memeriksa keluarga Akseyna. Menurutnya hubungan Akseyna dengan keluarganya juga baik. "Tidak ada masalah, semua masih terus diperiksa sampai ada kesimpulan pasti," katanya.

3. Visum dan Kehidupan Pribadi

Hasil visum menunjukkan Akseyna Ahad Dori (18) masuk ke dalam danau Balairung UI, Depok, dalam keadaan hidup. Namun polisi belum bisa memberi kesimpulan apakah Akseyna dibunuh atau sengaja bunuh diri.

"Dia meninggal bisa dikategorikan dibunuh, juga bisa dikategorikan bunuh diri juga bisa, kenapa? Karena pada tubuhnya tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kalau ada lebam pada tubuhnya itu namanya lebam mayat. Mayat atau tubuh itu jika sudah lebih dari 48 jam ditinggal ruhnya maka itu pasti ada yang namanya lebam mayat," kata Humas Polres Depok Ipda Bagus Suwardi kepada wartawan di Mapolsek Depok, Rabu (1/4/2015).

Bagus mengatakan soal tas Akseyna yang berisi konblok dan kerikil saat jenazahnya ditemukan di danau UI juga belum bisa dijadikan dasar bahwa dia bunuh diri. "Terus yang di tasnya ada batu konblok, batu kerikil itu mungkin dibunuh atau bisa juga bunuh diri. Karena apa itu ada tulisan yang ditempel di dinding kamar 'tolong jangan cari saya setelah sekarang ini' dalam bahasa Inggris," katanya.

Sedikitnya 15 saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap misteri kematian Akseyna. Para saksi ditanya seputar keseharian dan pergaulan Akseyna. Akseyna dalam pergaulan dikenal sebagai anak yang tertutup dan jenius. Bagus menambahkan berdasarkan keterangan saksi, tidak ada perubahan dari sikap Akseyna. "Tidak ada perubahan banyak," ujarnya.

Polisi juga sudah meminta keterangan kekasih Akseyna. Polisi menyebut hubungan Akseyna dengan pacarnya baik-baik saja. "Enggak ada (masalah). Pacarnya sudah kita periksa, baik-baik saja. Pacarnya anak kampus juga," kata Bagus.

Bagus mengatakan polisi juga sudah memeriksa keluarga Akseyna. Menurutnya hubungan Akseyna dengan keluarganya juga baik. "Tidak ada masalah, semua masih terus diperiksa sampai ada kesimpulan pasti," katanya.
Halaman 2 dari 8
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads