"Keppres sedang disusun. Mudah-mudahan April ini," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (2/4/2015).
Posisi wakil Panglima TNI ini menuai kritikan karena dianggap bisa memicu dualisme kepemimpinan. Walau begitu, Presiden Joko Widodo tetap akan menghidupkan kembali posisi orang nomor dua di TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di dalam organisasi militer, panglima dengan wakil itu satu kotak. Jadi kalau panglima nggak ada, wakil panglima itu langsung bisa action selaku panglima," kata Moeldoko, 18 Maret 2015 lalu.
Sementara itu, terkait pembentukan tim anti teror gabungan di TNI, Moeldoko menyatakan tim itu sudah hampir selesai dipersiapkan. Tim ini memiliki jalur komando berbeda dengan tim anti teror dari satuan AD, AL atau AU.
"Sudah hampir clear sebentar lagi. Bentuknya sebenarnya tidak mengubah komposisi dan status yang ada. Itu hanya dipimpin bergantian oleh para komandan," ujar Moeldoko.
"Danjen umpamanya 6 bulan, lalu siapa 6 bulan. Komandonya (utama) tetap dari sini (Mabes TNI). Itu organ kerangka tapi setiap saat bisa bergerak cepat," tambahnya.
(vid/aan)