Menteri Anies: UN Berbasis Komputer Hemat Waktu dan Cegah Kebocoran Soal

Menteri Anies: UN Berbasis Komputer Hemat Waktu dan Cegah Kebocoran Soal

- detikNews
Kamis, 02 Apr 2015 12:06 WIB
Mendikbud Anies Baswedan meninjau UN berbasis komputer di SMAN 1 Depok(Foto: Salmah Muslimah)
Depok - Tahun 2015 ini, Kemendikbud akan melakukan uji coba Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT) di 585 sekolah yang ada di 26 provinsi. Sistem ini menurut Anies bisa menghemat waktu ujian dan mencegah kebocoran soal.

"Dengan ujian komputer ternyata ada penghematan waktu 30 menit dari 2 jam. Selain itu soal kejujuran, dengan digunakan komputer setiap soal yang dikerjakan berbeda," kata Anies saat meninjau persiapan UN CBT di SMA 1 Depok, Jl Nusantara Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis (2/4/2015).

Anies mengatakan kebocoran soal bisa dicegah, karena dengan sistem ini jika ketahuan ada kecurangan maka soal bisa segera diganti dengan waktu yang sangat singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya (mencegah kebocoran soal) karena perubahan soal bisa dilakukan dengan cepat. Misal ada soal bocor bisa diganti dengan sangat cepat soal yang lain," ucap Anies.

Sistem ini diharapkan Anies bisa menjadi rute ujian bersama secara digital di Indonesia. UN CBT akan dilakukan bertahap, dan di tahun 2015 ini akan diuji coba di 585 sekolah yang ada di 26 provinsi.

"Kita ingin try out, ujicoba 585 sekolah apa masalah kita lihat, kita perbaiki. Tahun depan semoga lebih besar, mengarahnya ke komputer base. Mau tidak mau kita memasuki dunia digital, kita akan lebih memanfaatkan digital ke depan," jelas Anies.

Sementara M Danar Pradono, siswa SMA 1 Depok kelas XII IPA ini mengaku sistem UN CBT lebih gampang dan mudah. Selain itu dia tak perlu khawatir jawabannya tak terbaca komputer.

"Lebih enak ini, soalnya nggak capek buletin jawaban. Cuma memang perlu penyesuaian saja biar biasa," kata Danar.

Senada dengan Danar, teman satu angkatannya, Aliya, juga mengaku lebih mudah mengerjakan soal dengan sistem ini. Selain itu, dengan sistem ini jika komputer mengalami gangguan atau mati lampu maka siswa bisa pindah ke komputer lain dengan user dan login yang sama maka dia tidak perlu mengulang. Jadi tinggal melanjutkan soal yang tadi sudah dikerjakan.

"Lebih cepat ini. Terus kalau mati lampu kan soal yang sudah dikerjakan nggak hilang," ucap Aliya.

Di kesempatan yang sama Nurhadi, teknisi informatika SMA 1 Depok mengatakan saat UN nanti sekolah akan menggunakan genset, sehingga dipastikan listrik di komputer tidak akan terputus.

"Kalau komputer error bisa dipindah ke komputer cadangan dan bisa langsung saja melanjutkan. Di posisi terakhir dia mengerjakan, jadi tidak ada pihak yang dirugikan. Soal yang dikerjakan juga beda-beda setiap peserta ujian, jadi nggak bisa curang," ucap Nurhadi.

Sistem ini akan dilaksanakan untuk tingkat SMA dan SMP. SMA dan SMK akan mulai UN CBT pada 13 April 2015, sedangkan SMP tanggal 4 Mei 2015. Namun sistem ini belum bisa diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia karena keterbatasan infrastruktur.

Dengan sistem ini siswa akan diberikan username dan password login, lalu mengisi soal dengan waktu 120 menit. Jika sudah lewat batas waktu maka otomatis soal akan tertutup. Jika ada soal yang terlewat siswa juga bisa melihat dan memeriksa ulang soal dan jawaban. Bahkan bisa mengganti jawaban bila kurang yakin dengan jawaban sebelumnya. Setiap siswa akan mendapatkan soal yang berbeda, jadi bisa meminimalisir kecurangan.


(slm/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads