"Jadi saat siswa mengerjakan soal di komputer itu, sebenarnya tidak online ke server Kemendikbud. Komputer siswa itu tersambungnya ke server milik sekolah," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ari Santoso saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (2/4/2015).
Dengan sistem ini, maka, tidak perlu ada yang dikhawatirkan bila sekolah mengalami pemadaman listrik, misalnya. "Kalau lampu mati, jawaban siswa itu sudah langsung tersimpan di komputer," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah tersambung dengan server Kemendikbud kemudian hasil UN itu langsung dikirimkan," jelas Ari.
Jadi, tak perlu segel-segel amplop hasil jawaban siswa kemudian mengirimkannya ke kantor polisi atau kantor dinas pendidikan setempat seperti sistem UN berbasis kertas.
Penilaiannya, imbuh Ari, akan menunggu semua proses UN selesai, termasuk UN yang masih memakai kertas. Hasil penilaian nanti disampaikan ke sekolah langsung dalam bentuk sertifikat.
"Hasilnya pakai sertifikat. Sekolah nanti ke dinas pendidikan masing-masing. Ada jadwalnya, yang jelas untuk SMA sebelum 15 Mei sudah keluar (nilainya)," tutur Ari.
(nwk/nrl)