Sebanyak 80 orang lainnya luka-luka dalam serangan di pabrik yang berada di Hodeida itu. Demikian disampaikan gubernur provinsi setempat, Hasan al-Hai seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/4/2015).
Namun tidak disebutkan apakah pabrik tersebut terkena serangan udara Saudi dkk atau akibat gempuran udara yang dilancarkan pemberontak Houthi dan sekutunya, pasukan yang setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada keterangan lebih detail mengenai bombardir tersebut. Sejumlah saksi mata mengatakan, pabrik susu tersebut terkena serangan udara koalisi Arab Saudi. Namun pihak-pihak lainnya menyalahkan pasukan pemberontak atas serangan udara tersebut.
Konflik di Yaman terjadi setelah kubu pemberontak Houthi melengserkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Hadi kemudian berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan mengungsi dari ibukota Sanaa dan mendirikan pusat pemerintahan di kota Aden. Operasi militer Saudi ini dilakukan setelah Houthi terus bergerak mendekati kota Aden, dan ini dikhawatirkan akan mengancam keselamatan Presiden Hadi.
Sepak terjang kaum Houthi telah membangkitkan dugaan Arab Saudi, bahwa aksi mereka disokong oleh pemerintah Iran, yang juga beraliran Syiah. Namun, baik kaum Houthi dan Iran menepis dugaan tersebut. Meski demikian, ada kekhawatiran bahwa operasi militer Saudi dkk akan memicu konflik baru yang menyeret Iran.
(ita/ita)