10 Tahanan Kabur karena Human Error, BNN: Penjaga Tahanan Bantuan Polda

10 Tahanan Kabur karena Human Error, BNN: Penjaga Tahanan Bantuan Polda

- detikNews
Rabu, 01 Apr 2015 18:10 WIB
(Foto: Yudhistira AS/detikcom)
Jakarta - 10 Tahanan narkoba kabur dari tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur. Lapas Salemba yang bertanggung jawab terhadap rutan BNN ini mengatakan kaburnya 10 tahanan itu karena human error. BNN mengatakan penjaga tahanan itu bantuan Polda Metro Jaya.

"Semuanya pasti human error, adanya kan manusia-manusia, nggak ada binatang. Semoga ada hikmah, BNN punya bangunan sendiri, punya penjaga tahanan sendiri. BNN tidak punya penjaga tahanan, minta bantuan dari Polda, punya Polri," jawab Deputi Pemberantasan Narkoba BNN Irjen Deddy Fauzi Elhakim saat ditanya mengenai human error dalam kaburnya 10 tahanan BNN.

Hal itu disampaikan Deddy saat ditemui wartawan di kantornya, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2015). Deddy berharap, dengan adanya kejadian ini, BNN bisa merekrut dan melatih penjaga tahanan sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan Kepala Humas BNN Kombes Pol Slamet Pribadi mengatakan BNN sedang melakukan evaluasi penjaga tahanan oleh Inspektorat BNN. Apakah kaburnya tahanan itu disengaja, melibatkan penjaga tahanan atau tidak.

"Kami berterimakasih atas masukannya. Kami akan evaluasi. Sekarang masih dalam pemeriksaan intensif oleh Inspektorat BNN. Saat ini sedang memeriksa petugas dan satpam, 4 orang. Masih berlangsung. Kita sedang mencari, apakah ini ada pembiaran, atau disengaja, atau nggak disengaja. Atau bagaimana, makanya sedang diperiksa," kata Slamet usai pemusnahan tanaman khat di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/4/2015).

Posisi ruang tahanan BNN memiliki lorong, dan tahanan kabur karena ada teralis yang digergaji dari luar.

"Ini yang jadi pertanyaan, makanya sedang diperiksa. Apakah sedang dikunci atau tidak kita belum tahu karena kalau malam tahanan itu nggak boleh di lorong. Apa ini pembiaran disengaja atau mereka pakai kunci palsu. Bisa juga dicongkel. Mereka kabur pakai sarung dan gergaji. Seharusnya sarung itu nggak boleh, ini kok bisa sampai masuk?" jelas Slamet.

Bila benar penjaga tahanan dari Polda Metro Jaya ada indikasi terlibat, apakah juga diperiksa Propam Polri?

"Belum, masih internal. Kalau Polri semestinya disalurkan pada sistem hukum yang bersangkutan. Ke Prompam dan Provost," tuturnya.

Sebelumnya, pihak Lapas Salemba mengatakan bahwa kaburnya 10 tahanan BNN itu human error.

"Sistem keamanan bagus, masih kokoh. Human error saja kemarin," ujar Direktur Kamtib Lapas Salemba Bambang Sumardiono.

Hal tersebut disampaikan Bambang di depan awak media usai meninjau lokasi tahanan di BNN, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2015). Rutan BNN selama ini berada di bawah tanggung jawab Lapas Salemba. Menurut Bambang, sistem keamanan di rutan sudah cukup baik.


(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads