Foto yang diprotes itu ada pada poster acara Islamic Book Fair 2015 yang akan digelar 2-8 April 2015 di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Foto tersebut merupakan diskusi bertema "Meneropong Pemerintahan Jokowi".
"Kami dari Gerakan Anti Korupsi Yogyakarta maupun Pak Busyro sendiri meminta poster yang ada foto tersebut untuk dicopot," kata Tri Wahyu KH dari Gerakan Anti Korupsi Yogyakarta kepada wartawan di Kantor LBH Yogya, Jalan Ngeksigondo, Kotagede, Rabu (1/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian bercerita mengenai awal kasus tersebut. Pada Senin (30/3) lalu, dia mendapat SMS dari Busyro Muqoddas yang meminta saran adanya pemasangan foto tersebut untuk poster kegiatan di sejumlah tempat. Busyro keberatan foto dirinya yang disandingkan dengan tersangka kasus dugaan korupsi.
"Waktu itu Pak Busyro mengatakan tindakan itu sudah menista dirinya," kata Tri Wahyu didampingi Samsuddin Nurseha dan Hamzal Wahyudin dari LBH Yogya.
Pada Selasa (31/3) pukul 16.00 WIB lanjut Tri Wahyu bersama sejumlah aktivis bertemu dengan Busyro di kantor Pusham UII. Saat itu Busyro menunjukkan SMS yang dikirimkan Ketua KAMMI DIY Aza El Munadiyan kepada Busyro pada Kamis (26/3). Intinya Aza memperkenalkan diri sebagai Ketua KAMMI DIY dan meminta Busyro mengisi diskusi bersama Idham Samawi dan Aza di acara Islamic Book Fair.
"Pak Busyro menjawab tidak bisa hadir karena ada acara lain yang sudah terjadwal. Kemudian itu dijawab terima kasih, Pak," papar Tri Wahyu.
Namun setelah itu poster dan undangan acara tetap tercantum nama Busyro. Saat mengetahui hal tersebut Busyro merasa keberatan. Sampai menjelang acara beberapa poster masih terpasang, seperti di depan GOR UNY dan lain-lain.
Sementara Ketua KAMMI DIY, Aza El Munadiyan membenarkan bila dirinya mengirim SMS untuk meminta Busyro menjadi pembicara talkshow di Islamic Book Fair. Ketidakhadiran Busyro juga sudah disampaikan kepada panitia penyelenggara. Namun karena mepetnya waktu, poster dan publikasi lainnya sudah tersebar dan foto Busyro tetap ada.
"Kalau soal foto di publikasi itu teknis kewenangan EO yang membuat, karena kami hanya diajak untuk membantu meramaikan acara talkshow di acara itu dengan pembicara Pak Busyro, Pak Idham dengan topik Meneropong Kepemimpinan Jokowi," kata Aza.
Menurut Aza saat undangan pertemuan di Pusham UII pada tanggal 31 Maret itu dirinya memang tidak hadir karena saat ini sudah tinggal di Jakarta.
"Saya sekarang domisili di Jakarta sehingga tak bisa hadir waktu itu. Kalau memang ada kesalahan saya minta maaf, " pungkas Aza.
(bgs/rul)