Dari informasi yang dihimpun detikcom, Rabu (1/4/2015) menyebutkan, awalnya Bripda Taufik masih terlihat sehat saat mengikuti kegiatan di Mapolda Jateng di Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (31/3). Kemudian pukul 13.30 WIB kegiatan pembaretan dengan berjalan kaki menuju markas Sabhara di daerah Mijen sejauh 17 km dimulai.
"Dia (Bripda Taufik) baru saja lulus pendidikan. Itu mau jalan 17 km ke markas Sabhara di Mijen," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Nur Ali membenarkan peristiwa tersebut di Mapolda Jateng, Rabu (1/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketika sampai di dekat TPU Jatibarang, Bripda Taufik terjatuh sementara bintara lainnya juga kelelahan dan mengalami kram di kaki. Ia sempat ditolong dengan dinaikkan truk dan dibawa ke RS Permata Medika.
Setelah dilakukan penananan intensif, nyawa polisi asal Pati itu ternyata tidak tertolong. Bripda Taufik meninggal malam harinya sekira pukul 19.00.
Menurut informasi, Bripda Taufik memang tidak terlihat sakit saat mengkuti kegiatan sebelumnya. Kapolda menambahkan, malam sebelum pembaretan, korban ternyata tidak tidur.
"Malam harinya tidak tidur," tandasnya.
(alg/rul)