Hasil visum menunjukkan Akseyna Ahad Dori (18) masuk ke dalam danau Balairung UI, Depok, dalam keadaan hidup. Namun polisi belum bisa memberi kesimpulan apakah Akseyna dibunuh atau sengaja bunuh diri.
"Dia meninggal bisa dikategorikan dibunuh, juga bisa dikategorikan bunuh diri juga bisa, kenapa? Karena pada tubuhnya tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kalau ada lebam pada tubuhnya itu namanya lebam mayat. Mayat atau tubuh itu jika sudah lebih dari 48 jam ditinggal ruhnya maka itu pasti ada yang namanya lebam mayat," kata Humas Polres Depok Ipda Bagus Suwardi kepada wartawan di Mapolsek Depok, Rabu (1/4/2015).
Bagus mengatakan, soal tas Akseyna yang berisi konblok dan kerikil saat jenazahnya ditemukan di danau UI juga belum bisa dijadikan dasar bahwa dia bunuh diri. "Terus yang di tasnya ada batu konblok, batu kerikil itu mungkin dibunuh atau bisa juga bunuh diri. Karena apa itu ada tulisan yang ditempel di dinding kamar 'tolong jangan cari saya setelah sekarang ini' dalam bahasa Inggris," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia kan juara regional di penelitian Biologi, namun dari kampus kok dia tidak diikutsertakan dalam lomba nasional. Dia menyampaikan ke ibundanya sangat kecewa. Namun itu hanya keterangan yang disampaikan oleh para saksi, kita tidak bisa mengatakan itu penyebab dari pada kematian korban," katanya.
(nal/try)