"Para pengurus DPC juga dimintakan pendapat tentang figur-figur yang paling berpotensi untuk membesarkan partai di masa mendatang," kata peneliti CSIS, Arya Fernandes di kantornya, Jl Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).
Jokowi mendapatkan indeks tertinggi 26,6 persen, disusul oleh Puan Maharani 22,8 persen, Megawati 15 persen, Ganjar Pranowo 9,1 persen dan Tjahjo Kumolo 8,9 persen. Untuk ketua umum partai masih dipegang Megawati sebanyak 320 DPC atau 68,5 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka dukungan jika tidak aklamasi itu terbagi ke beberapa nama yang dianggap cukup mumpuni melanjutkan estafet kepemimpinan partai. Jokowi dipilih oleh 76 DPC atau 16,3 persen, disusul Puan Maharani 25 DPC atau 5,4 persen, Ganjar Pranowo 14 DPC dan Pramono Anung 11 DPC.
"Begitu juga mengenai isu krusial, apakah PDIP harus selalu dipimpin oleh trah Soekarno. Para pemilik suara di PDIP terbagi hampir sama besar. 51,2 Persen masih menginginkan PDIP dipimpin trah Soekarno dan 48,2 persen menganggap tidak harus trah Soekarno," ucap Arya.
Sensus ini dilakukan di 34 provinsi dan 541 kabupaten/kotaβ dengan metode wawancara terstruktur tatap muka para ketua DPD dan DPC. Sensus ini dilaksanakan pada tanggal 16 Februari-19 Februari 2015, melibatkan 2.000 ketua PDIP di daerah.
"Ini bukan opini publik tapi pandangan langsung subjektif ketua PDIP di daerah. Jadi berbeda, 90 persen target tercapai, jada saya kira ini representatif," ujar rekan Arya, peneliti CSIS Philip Vermonte di lokasi yang sama.
(vid/erd)