Salah satunya Bayu Yudha Pratama, siswa kelas XII IPA C. Dirinya mengaku matanya suka pegel jika kelamaan di depan komputer.
"Nggak enak, karena biasa manual. Mata agak pegel. Apalagi matematika, kita tidak bisa berdiri dan coret-coret," ujar Bayu di depan kelas SMA 78, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (1/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siswi lain, Annisa, mengaku belum merasa nyaman dengan adanya sistem online ini. Ia beralasan untuk pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia tidak bisa mencoret-coret kertas soal. "Masa coret-coret di meja. Nggak pewe (posisi enak) saja. Bahasa Indonesia eliminasi jawaban masa harus nyalin soal," terang Annisa.
Dengan sistem tiga sesi, Annisa menuturkan tidak akan memberika bocoran kepada temannya. Ia tidak ingin nilainya menjadi lebih rendah.
"Kan satu kelas 3 sesi. Jadi masa lo bantuin temen lo," terang Annisa.
UN berbasis komputer di SMAN 78 dilakukan di 3 ruang yang masing-masing berisi 40 unit komputer. Mereka tak diperkenankan membawa alat tulis, sebagaimana ujian manual.
(spt/aan)