Batas Waktu Lewat, Perundingan Nuklir Iran Berlanjut

Jakarta - Perundingan internasional tentang program nuklir Iran di Lausanne, Swiss, tetap dilanjutkan walau sudah melewati batas waktu akhir Selasa 31 Maret tengah malam.

Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan Menteri Luar Negeri, John Kerry, memutuskan sudah ada cukup kemajuan untuk menjamin tambahan satu hari namun menambahkan masalah serius tetap ada.

Wartawan BBC di tempat perundingan, Lausanne, melaporkan perbedaan masih mengganjal antara lain tentang waktu dan laju dari pencabutan sanksi PBB atas Iran.

Sebelumnya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengulangi kembali kekhawatirannya bahwa kesepakatan apa pun dengan Iran akan membuka jalan bagi pengembangan senjata nuklir oleh negara itu.

Amerika Serikat dan mitranya mengatakan ingin mencapai kesepakatan untuk mencegah hal tersebut.

Perundingan di Lausanne ini berupaya untuk mencapai kesepakatan dalam kerangka kerja dengan batas waktu yang awalnya ditetaplan Selasa 31 Maret malam dengan rincian kesepakatan akan dibahas lagi pada bulan Juni.

Kelompok yang disebut P5+1 -lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman- berunding dengan Iran dengan tujukan menjamin agar pemerintah Teheran tidak mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan sanksi PBB atas mereka akan dicabut.

Iran berulang kali menegaskan program nuklirnya semata-mata untuk kepentingan energi.


(nwk/nwk)