Rangkaian tembakan terdengar dan asap membububung dari gedung pengadilan yang diserbu oleh pasukan khusus Turki setelah terjadi penyanderaan.
Jaksa -yang disandera oleh kedua pria bersenjata- memimpin penyelidikan atas tewasnya seorang anak laki-laki dalam aksi unjuk rasa pemerintah pada tahun 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah pernyataan kelompok itu di internet mengatakan jaksa Mehmet Selim Kiraz akan dibunuh jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Kepala Kepolisian Istanbul, Selami Altunok, mengatakan polisi sudah berunding dengan pihak penyandera selama enam jam namun akhirnya memutuskan untuk menyerbu karena terdengar suara tembakan dari dalam kantor jaksa yang disandera.
"Jaksa itu berada di rumah sakit dan menderita cedera serius," tuturnya.
Sebelumnya penyandera menerbitkan foto dramatis jaksa Mehmet Selim Kiraz yang berada di bawah todongan senjata di bagian kepala.
Dia memimpin penyelidikan atas Berkin Elvan yang terkena lemparan kaleng gas air mata polisi di kepala pada Juni 2013 ketika sedang ingin membeli roti. Saat itu sedang marak unjuk rasa pemerintah yang berawal di Istanbul dan kemudian menyebar ke beberapa kota lain.
Anak berusia 15 tahun tersebut meninggal di rumah sakit Istanbul setelah menderita koma selama sembilan bulan.
(gah/gah)