"Kita prioritaskan gerakan green jobs di lingkungan kerja untuk menciptakan perluasan kesempatan kerja sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan membantu perekonomian nasional," kata Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri sebagaimana disampaikan dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (31/3/2015).
Hanif menyampaikan hal tersebut dalam forum Economic and Social Council (ECOSOC) Integration Segment tahun 2015 di gedung Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (30/3/2015) petang waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanif mengatakan, pelaksanaan gerakan green jobs dilakukan dengan menggalang dukungan dari pekerja dan pengusaha di berbagai perusahaan yang berada di kawasan-kawasan industri. Dia menambahkan, pada prinsip dasarnya green jobs adalah bagimana melakukan pekerjaan dengan memperhatikan lingkungan, sadar terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta memberikan dampa ekonomi yang baik.
"Dengan pelaksanaan green jobs diharapkan dapat memastikan terjadinya pertumbuhan ekonomi nasional yang berdampak positif namun berwawasan lingkungan serta menyediakan pekerjaan yang layak bagi semua (decent work for all)," kata Hanif.
Dikatakan Hanif, pelaksanaan green jobs di Indonesia saat ini sudah dalam tahap mendesak. Kerusakan lingkungan dan pemanasan global yang antara lain disebabkan oleh pencemaran dan penebangan hutan sudah dalam tahap meresahkan dan harus dihentikan.
"Gerakan green jobs ini harus dilakukan secara sinergis dengan melibatkan lintas kementerian dan instansi terkait, pemerintah daerah, asosiasi dan serikat pekerja/serikat buruh, LSM, akademisi, pemerhati lingkungan dan pihak-pihak terkait lainnya," ujar Hanif.
Terkait dengan pengurangan emisi karbon yang hendak dicapai dalam pelaksanaan green jobs, Hanif optimistis dapat mencapai target penurunan emisi karbon sebanyak 26 persen pada tahun 2020.
"Targetnya memang cukup luar biasa. Oleh karena itu, kami meningkatkan koordinasi lembaga tripatit dengan melibatkan unsur pemerintah, pengusaha dan pekerja untuk melaksanakan green jobs dan mengurangi emisi karbon," katanya.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menciptakan green jobs antara lain adalah pengurangan konsumsi energi dan penggunaan material mentah (raw material), pembatasan pengeluaran emisi gas rumah kaca, minimalisasi sampah (waste) dan polusi, dan perlindungan dan perbaikan ekosistem.
"Diperlukan gerakan kampanye green jobs kepada masyarakat umum untuk menggalang dukungan. Kampanye ini dapat dikaitkan dengan pelaksanaan peningkatan green productivity sehingga menguntungkan pekerja maupun pengusaha," tandas Hanif.
Forum ECOSOC 2015 yang berlangsung pada 30 Maret-1 April 2015 ini mengambil tema 'Achieving Sustainable Development through Employment Creation and Decent Work for All' dengan melibatkan unsur tripartit (pemerintah, pengusaha dan pekerja) dari 54 negara anggota ECOSOC, International Labor Organisation (ILO), organisasi-organisasi lain di bawah PBB serta LSM/NGO.
(ahy/ahy)