Ratusan warga China tersebut diangkut dengan dua kapal perang, satu kapal dari Aden dan kapal lainnya, yang mengangkut rombongan yang lebih besar, bertolak dari Hodeidah. Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan China seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (31/3/2015).
Ditambahkan kementerian, delapan warga asing lainnya dievakuasi bersama warga China tersebut. Kedelapan warga asing tersebut merupakan pegawai perusahaan-perusahaan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan selesainya misi evakuasi ini, kapal-kapal perang China kini akan kembali ke Teluk Aden untuk membantu dalam operasi memerangi pembajak laut Somalia.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menyatakan, sejumlah warga China tetap berada di Yaman karena alasan pekerjaan. Mereka berada di tempat-tempat yang aman. Sejumlah diplomat China juga tetap berada di pos-pos mereka di Sanaa dan Aden.
Konflik kian memanas di Yaman sejak tahun 2014 lalu, ketika para pemberontak Syiah Houthi menduduki ibukota Sanaa dan menggulingkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang mengungsi ke kota Aden pada Februari lalu, dan kini berada di Riyadh, Arab Saudi.
Saat ini Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya tengah melakukan operasi militer terhadap para pemberontak Houthi. Operasi yang dilakukan sejauh ini hanya terbatas pada serangan udara, meski tidak menutup kemungkinan adanya serangan darat.
(ita/ita)