"Saya tidak ingin mengatakan kami mengawal (Nawacita), tapi kami memonitor, mengevaluasi dan melaporkan kepada Presiden dan menteri yang bersangkutan," kata Luhut saat menjawab pertanyaan wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (31/3/2015).
"Apa yang sudah dicapai? Apa yang belum tercapai? Dan bagaimana itu tercapai? Misalnya program di APBN itu ada 1 juta hektare, pertanyaannya adalah di mana saja 1 juta hektare itu? Siapa saja yang mengerjakan dan sudah sampai mana kemajuannya? Itu yang kita lakukan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau ada yang mengatakan tumpang tindih dengan pekerjaan yang lain, saya ingin mengundang prang itu. Tunjukkan saya, di mana tumpang tindihnya?" ujar pria kelahiran Toba Samosir 67 tahun lalu itu.
Luhut menyatakan, kritik-kritik yang datang terkait keberadaan Kantor Staf Kepresidenan bisa mendatangkan polemik. Sehingga ia mengharapkan para pemberi kritik itu untuk menemuinya dan berdiskusi terkait kerja dan kinerja kantor staf tersebut ke depannya.
"Kita juga merasa tidak sepenuhnya benar, tentu ada kekurangannya. Tapi jangan terus membangun persepsi yang kurang baik," ucap Luhut.
(vid/nrl)