Dalam buku 'Salam Zero' yang ditulis Sumarni Guntur Rahayu dengan editor Nurcholis MA Basyari yang dikutip detikcom, terpapar langkah strategis Arief memerangi ISIS. Arief menekankan pentingnya langkah deteksi dini, preemtif, prventif, dan penegakan hukum.
Di buku itu dijabarkan secara detil bagaimana Arief melakukan monitoring dan pendataan pada kegiatan ormas Islam yang dianggap radikal. Kemudian juga memetakan wilayah di Kalbar yang dinilai rawan terpengaruh ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief tak sungkan blusukan masuk ke kantong masyarakat guna memberikan penyuluhan di tempat ibadah, pesantren, hingga perguruan tinggi. Sosialisasi melibatkan kepala desa akan bahaya ISIS juga disampaikan ke warga.
Arief yang menjadi Kapolda Kalbar sejak 13 Mei 2014 ini juga menyebar nomor kontak siaga intel Polda Kalbar ke masyarakat dan tokoh ulama. Masyarakat dilibatkan dengan mengirim SMS bila ada gangguan Kamtibmas.
"Untuk penegakan hukum terkait dengan penyebaran paham ISIS, unit reserse Polsek menjalin sinergi dengan unit intelejen, Bhabinkamtibmas, dan unit Sabhara dalam rangka penyelidikan dan menindaklanjuti informasi adanya tindak pidana atau pelanggaran hukum. Unit reserse juga berkoordinasi dan bersinergi dengan jaksa penuntut umum dalam rangka penyidikan dan penerapan pasal," Ddemikian strategi Arief seperti disampaikan lewat buku 'Salam Zero' antipungli dan korupsi.
(ndr/mad)