Saat Waketum Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai, dan Agus Gumiwang Kartasasmita masuk ruang FPG DPR dengan paksa kemarin, Bambang Soesatyo menolak berdiskusi. Bagi Bambang mereka yang memaksa menguasai FPG DPR dengan cara paksa adalah preman.
"Kita tidak bersedia meladeni preman-preman," kata Bambang Soesatyo yang juga Bendahara Umum Golkar kubu Agung Laksono, saat masih berdiam di ruang pimpinan FPG DPR, Senin (30/3/2015) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada Pak Ade Komaruddin dengan beberapa anggota FPG DPR dan tamu Adhie Massardhi," katanya.
Bendahara Umum Golkar hasil Munas Ancol ini merasa posisinya aman. Dia pun tak akan menyerah meskipun Yorrys cs sudah menguasai sebagian ruang FPG DPR.
"Alhamdulillah aman, saya dkk akan tetap bertahan. Hanya satu kata: lawan!" pungkasnya.
Namun demikian drama perebutan kursi FPG DPR seolah berakhir antiklimaks setelah Wakil Ketua DPR Fadli Zon hadir sebagai mediator. Meski pembicaraan sempat alot akhirnya mareka sepakat menunggu keputusan paripurna DPR, kedua kubu pun cipika-cipiki.
Kini Bambang pun tak lagi panas seperti kemarin sebelum mediasi digelar. Bambang kini lebih dingin dan menyebut Yorrys cs sebagai keluarga.
"Kita saling memaafkan karena kita kan satu keluarga. Kita menghargai Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai dkk juga menghormati posisi kami yang masih sebagai pimpinan fraksi," kata Bambang kepada detikcom, Selasa (31/3/2015).
Namun Kamis nanti DPR akan menggelar rapat paripurna. Siapa pemilik FPG yang sah akan diputuskan di rapat tersebut.
"Hingga ada keputusan lain di sisa paripurna yang direncanakan Kamis lusa," kata Bambang.
Lalu apakah Bambang Soesatyo dan Yorrys cs akan kembali terlibat perebutan FPG DPR ketika paripurna gagal mengambil keputusan?
(van/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini