"Para pelaku belum ditemukan. Mereka pasti bersembunyi. Dugaan utamanya, para pelaku ini bersembunyi di rumah masyarakat, atau ada masyarakat yang mendukung. Karena kalau lari ke hutan akan lebih mudah ditangkap," kata Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat dihubungi lewat telepon, Selasa (31/3/2015).
Karena itu, kata Wuryanto, masyarakat diimbau untuk membantu sepenuhnya aparat kepolisian dan TNI dalam mengungkap kasus pembunuhan ini. Kondisi keamanan di Aceh jangan sampai rusak karena segelintir orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TNI dan polisi terus mencari para pelaku dengan saling tukar menukar informasi. "Segala kemungkinan kita jaga. Di wilayah perbatasan juga penjagaan makin kita perketat," jelas perwira bintang 1 ini.
"Kasus ini kita kembangkan terus. Informasi yang masuk makin banyak, tapi kadang ada info-info yang menyesatkan. Makanya kita saring betul, dianalisis tim di lapangan, baru ditindaklanjuti," ucap Wuryanto.
Kemarin Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyebut, kasus ini terkait penemuan 3 ladang ganja di Aceh oleh prajurit TNI. Ia menduga para pemilik ladang barang haram tersebut merasa terusik dengan keberadaan anggota TNI.
"Semua kasus ini dalam konteks pidana. Prajurit saya temukan tiga ladang ganja dan juga menemukan sabu. Mungkin mereka (para pelaku penembakan) terganggu dengan itu," kata Moeldoko saat diwawancarai wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015). 3 Ladang ganja itu masing-masing seluas 15 hektare, 8 hektare, dan 1,5 hektare.
(bar/nrl)