Berdasarkan informasi dari kepolisian, tengkorak tersebut bertempat tinggal di Kp Kranji, Jalan Banteng, Rt 04/ Rw 14, Kranji, Bekasi Barat.
"Ya, tadi siang ada polisi dari Taman Sari Bogor yang datang memberitahu. Untuk memastikan sorenya saya dan ibu korban dibawa ke RSUD Ciawi ternyata ciri-cirinya sama," ujar Eli Suheri ketua Rt 04/14 saat ditemui di rumah duka, Kamis (31/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah. Kalau lihat barang-barangnya dari tas sampai tempat nasi bisa dibilang 95 persen bahkan sampai sendal yang dipakai milik dia. Yang terpenting polisi juga temukan KTP di kantong dia," tuturnya.
Keluarga pun mengaku tak ada barang-barang korban yang hilang. " Kata ibunya dia, memang waktu pergi dia nggak bawa apa-apa. Handphonenya aja ditinggal," tuturnya.
Sementara ibu Korban Tarfiah (57) mengatakan sudah hampir 5 bulan tak dapat kabar tentang anaknya. Awal kepergiannya Syarifudin pamit berangkat kerja. "Pamit sama saya bilangnya mau kerja habis itu sampai 5 bulan nggak ada kabarnya. Nggak ada perasaan apa-apa itu anak bilangnya cuma mau kerja. Aja," ujar Tarfiah.
Tarfiah mengatakan pendidikan terakhir anak bungsunya hanyalah SMP. Dia hanya tahu pekerjaan anaknya hanya sebagai kuli angkut pabrik, di Bulak Kapal.
"Tadinya kerja di Bulak Kapal, nggak tahu apa dia jalan kesitu atau nggak. Soal bilangnya pamit mau kerja eh taunya nggak sampai tempat kerjanya," tandasnya.
(edo/rvk)