Hal itu terjadi saat jumpa pers di Gedung Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jaksel, Senin (30/3/2015) pukul 17.30 WIB. Awalnya, Liman menjelaskan kronologi saat dirinya disetop oleh Hardiyanto di Latumenten, Grogol, Jakbar, pekan lalu.
Ia kemudian menjelaskan soal kata-kata 'Cina' yang kemudian ia tuduhkan kepada Hardiyanto, melalui situs jejaring sosial Facebook. Namun menurutnya, ternyata hal itu hanya kesalahpahaman saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lalu mengatakan, permasalahan tersebut dusah diselesaikan secara kekeluargaan di hadapan penyidik Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, siang tadi. Ia juga menyampaikan permintaan maafnya kepada publik dan juga Polri.
"Permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan, saya minta maaf sebesar-besarnya ke Pak Hardiyanto dan ke seluruh jajaran Polri," kata Liman yang kemudian menangis.
Tidak hanya itu, pria berkepala plontos ini juga menjadi histeris. Ia lalu sembah sujud di kaki Ibundanya yang meenemaninya saat jumpa pers. Ia lalu menangis sejadi-jadinya.
"Dan saya juga minta maaf kepada mama saya. Mama maafin saya ma," ucap Liman sambil bersujud.
Suasana kemudian menjadi emosional. Sang Ibunda juga menangis ketika Liman bersujud di kakinya.
Sambil menangis, wanita berbaju merah itu menenangkan anaknya.
"Mama sudah maafin, jadi anak yang baik, jangan melanggar," kata Ibunda sambil menangis.
"Maafkan saya Nak Haryanto," kata Ibunda sambil memeluk Bripka Hardiyanto.
Melihat kondisi Liman dan Ibunda yang histeris, Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mencoba menenangkan Liman dan Ibundanya.
"Ayo bawa ke ruangan," ucap Hindarsono kepada anggotanya.
Liman dan ibunda kemudian dibawa ke ruangan Hindarsono. Di situ mereka masih terdengar menangis.
(mei/ndr)