Pelanggar yang Menuding Polisi Rasis Tiba-tiba Histeris dan Sujud di Kaki Ibunya

Pelanggar yang Menuding Polisi Rasis Tiba-tiba Histeris dan Sujud di Kaki Ibunya

- detikNews
Senin, 30 Mar 2015 18:59 WIB
Jakarta - Pelanggar lalulintas, Tjhong Huandra Limanau alias Liman memberikan klarifikasi soal tuduhannya terhadap Bripka Hardiyanto, petugas lalulintas yang dituding rasis saat menindak dirinya. Liman tiba-tiba histeris saat menyampaikan permintaan maafnya di hadapan para awak media.

Hal itu terjadi saat jumpa pers di Gedung Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jaksel, Senin (30/3/2015) pukul 17.30 WIB. Awalnya, Liman menjelaskan kronologi saat dirinya disetop oleh Hardiyanto di Latumenten, Grogol, Jakbar, pekan lalu.

Ia kemudian menjelaskan soal kata-kata 'Cina' yang kemudian ia tuduhkan kepada Hardiyanto, melalui situs jejaring sosial Facebook. Namun menurutnya, ternyata hal itu hanya kesalahpahaman saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di satu sisi ada kasus rasisme, itu memang ada kata-kata 'Cina' terlontar dari mobil sebelah kanan saya. Setelah saya konfirmasi, itu ternyata bukan Pak Hardiyanto yang bilang 'Cina'. Kemungkinan pihak penonton yang katakan 'Cina'," jelas Liman kepada wartawan.

Ia lalu mengatakan, permasalahan tersebut dusah diselesaikan secara kekeluargaan di hadapan penyidik Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, siang tadi. Ia juga menyampaikan permintaan maafnya kepada publik dan juga Polri.

"Permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan, saya minta maaf sebesar-besarnya ke Pak Hardiyanto dan ke seluruh jajaran Polri," kata Liman yang kemudian menangis.

Tidak hanya itu, pria berkepala plontos ini juga menjadi histeris. Ia lalu sembah sujud di kaki Ibundanya yang meenemaninya saat jumpa pers. Ia lalu menangis sejadi-jadinya.

"Dan saya juga minta maaf kepada mama saya. Mama maafin saya ma," ucap Liman sambil bersujud.

Suasana kemudian menjadi emosional. Sang Ibunda juga menangis ketika Liman bersujud di kakinya.

Sambil menangis, wanita berbaju merah itu menenangkan anaknya.

"Mama sudah maafin, jadi anak yang baik, jangan melanggar," kata Ibunda sambil menangis.

"Maafkan saya Nak Haryanto," kata Ibunda sambil memeluk Bripka Hardiyanto.

Melihat kondisi Liman dan Ibunda yang histeris, Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mencoba menenangkan Liman dan Ibundanya.

"Ayo bawa ke ruangan," ucap Hindarsono kepada anggotanya.

Liman dan ibunda kemudian dibawa ke ruangan Hindarsono. Di situ mereka masih terdengar menangis.

(mei/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads