"Dari 21 WNI yang ditangkap, dari informasi yang kita peroleh adalah masalah imigrasi atau izin tinggal, sudah dikonfirmasi sama dubes di Sanaa. Kemarin sudah ditemukan di penjara di Sanaa. Hari ini teman-teman kita mengunjungi penjara satu per satu untuk mencari WNI, masih dilakukan terus sampai sekarang. 6 WNI kita sedang di Kedubes kita di Sanaa," ucap Retno di kantornya, Jl. Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015).
Sebenarnya ada 23 WNI yang telah ditemukan di penjara Sanaa, tapi kemarin telah dibebaskan 2 orang sehingga masih ada 21 WNI. Kemudian hari ini, 6 orang kembali dibebaskan dan dibawa ke KBRI sehingga masih ada 15 WNI yang berada di penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Yaman ada 4.159 WNI, 2.626 mahasiswa, 1.488 pekerja profesional di Yaman kerja di minyak dan gas, 45 staf termasuk 6 keluarga dan 9 lokal staf KBRI," kata Retno.
Kemudian, Retno mengatakan sudah ada 148 WNI yang dipulangkan ke Indonesia. Pihaknya masih menggodok opsi pemulangan WNI dari Yaman ke Indonesia.
"Kita akan evakuasi melalui Oman dan Arab Saudi. Kalau dari Oman kita ambil di situ di titik Salalah, teman-teman di Mukhad sudah bantu. Kalau di Dizan, Arab Saudi ada bantuan dari KBRI, dan KJRI Jeddah untuk persiapan evakuasi," kata Retno.
"Situasi masih dinamis, kita usahakan evcakuasi dari Yaman secepat mungkin," sambungnya.
Proses evakuasi tersebut digencarkan setelah Arab Saudi melancarkan operasi militer yang ditujukan kepada kelompok Syiah al-Houthi. Ribuan WNI diimbau mau dievakuasi kembali ke Indonesia dengan alasan keselamatan.
(dha/gah)