Orasi di Semarang, Irman Gusman Kagumi Lee Kuan Yew

Orasi di Semarang, Irman Gusman Kagumi Lee Kuan Yew

- detikNews
Senin, 30 Mar 2015 16:29 WIB
Irman Gusman saat orasi di Universitas Negeri Semarang. (Angling Adhitya Purbaya/ detikcom)
Semarang - Indonesia akan menghadapi era mayarakat ekonomi Asean (MEA) di penghujung tahun ini. Menurut Ketua DPD RI, Irman Gusman perlu adanya sumber daya baru yaitu 'sumber daya kepemimpinan' untuk menghadapi MEA.

Irman mengatakan beberapa negara maju yang miskin sumber daya alam ternyata tetap bisa berhasil karena adanya sumber daya kepemimpinan. Ia pun mencontohkan salah satu negara yaitu Singapura dengan mantan perdana menterinya, Lee Kuan Yew.

"Singapura adalah salah satu contoh negara kecil yang tumbuh menjadi besar berkat sumber daya kepemimpinan yang hebat," kata Irman saat berorasi di Dies Natalis Universitas Negeri Semarang ke-50, Senin (30/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kepemimpinan Lee Kuan Yew, lanjut Irman, Singapura bisa tumbuh dari kota pelabuhan menjadi negara jasa yang diperhitungkan dunia. Bahkan saat ini hanya dengan jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa, wisatawan yang datang ke sana bisa mencapai 12 juta jiwa tiap tahunnya.

Sekitar satu juta di antaranya, kata Irman, adalah wisatawan kesehatan yang datang untuk tujuan berobat dengan total pengeluaran sekitar USD 3 miliar atau Rp 40 triliun.

"Kabarnya, mayoritas wisatawan kesehatan ini datang dari Indonesia," katanya.

Bahkan selain kemajuan negara Singapura, Lee Kwan Yew sangat dihormati oleh masyarakatnya bahkan oleh negara-negara lain. Melihat sosok Lee Kwan Yew berhasil memimpin negara, Irman juga sempat memberikan penghormatan terakhir ke Singapura langsung.

"Beliau dijuluki 'Bapak Pembangunan Singapura'. Kabar kematiannya selama berhari-hari juga mendominasi pemberitaan media cetak dan televisi di banyak negara," terangnya.

Untuk membentuk sumber daya kepemimpinan yang baik di Indonesia, lanjut Irman, maka tidak lepas dari peran dunia pendidikan. Tokoh-tokoh bangsa pun sudah memasukkan pendidikan sebagai salah satu tujuan pembentukan pemerintahan Indonesia.

"Oleh sebab itu membangun sumber daya insani yang unggul dan berkarakter harus menempatkan pendidikan pada porsi terbesar," tukasnya.

(alg/rul)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads