Para Pemburu Akik Lavender Ancam Kawasan Gunung Bapang di Sukoharjo

Para Pemburu Akik Lavender Ancam Kawasan Gunung Bapang di Sukoharjo

- detikNews
Senin, 30 Mar 2015 16:26 WIB
Sukoharjo - Jika Pemerintah tidak segera turun tangan, eksploitasi lingkungan akibat demam batu akik dikhawatirkan akan semakin parah. Di Sukoharjo, warga membongkar pegunungan batu tanpa menghindahkan resiko kerusakan lingkungan demi menambang batu mulia jenis lavender yang terdapat di puncak salah satu bukit dari jajaran bukit di Pegunungan Seribu.

Dua pekan lalu Wanto, 32 tahun, menemukan batu lavender di puncak Gunung Bapang, salah satu bukit dari jajaran bukit batu cadas di Pegunungan Seribu yang memanjang dari kawasan Sukoharjo hingga Wonogiri.

Batu yang biasa diinjak saat mencari rumput pakan ternak lepas dan menampilkan warna keunguan itu kini diburu. Wanto tahu bahwa itu batu lavender, salah satu jenis batu akik yang saat ini sedang digandrungi banyak orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung Bapang berada di Dusun Ngemplak, Desa Kedungsono, Bulu, Sukoharjo, Bukit batu yang menjulang tersebut bukan bukit yang berdiri sendiri. Banyak bukit-bukit lain yang berjajar memanjang dari Sukoharjo hingga Wonogiri atau yang biasa disebut Pegunungan Seribu, pegunungan yang terjadi karena gejala tektonik atau kerak bumi yang terangkat ke atas permukaan.

Semenjak Wanto menemukan potongan batu itu, penggalian di Gunung Bapang tersu dilakukan secara liar oleh warga dari berbagai tempat yang berdatangan. Tidak ada pengawasan atau arahan. Warga menggali sesuai maunya.

Karena itu dikhawatirkan timbul kecelakaan kerja atapun bahaya longsor dan banjir yang bisa mengancam pemukiman warga di bawahnya, polisi setempat lalu melarang penambangan. Jalan menuju lokasi diberi pita larangan melintas.

Tapi bukan berarti penambangan berhenti. Belasan warga setempat masih terus melakukan penambangan.

"Yang dilarang itu kan warga luar desa. Kalau kami yang tetap saja bisa. Polisi juga sering datang tapi tidak melarang. Sekitar 15 warga desa kami yang setiap hari menambangm terbagi dalam beberapa kelompok," ujar Wanto saat ditemui usai menambang, Senin (30/3/2015).

(mbr/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads