Yang dilakukan Brigjen Pol Arief, tidak hanya bersikap tegas dan keras terhadap para mafia penyelundup. Tapi dia juga mengajarkan tentang integritas kepada jajarannya dan menjadi teladan bagi anak buahnya. Integritas aparat kepolisian perlu dijaga, apalagi di daerah perbatasan, yang sangat rawan godaan.
"Semua itu bagaimana leadernya," jelas Arief dalam perbincangan dengan detikcom di Pontianak, Rabu (25/3/2015) lalu saat ditanya kunci sukses apa yang membuat dirinya bisa menghentikan penyelundupan barang-barang dari Malaysia ke Indonesia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian perlu keteladanan Kapolsek dan Kapolres, pengawasan yang efektif bagi yang melanggar. Para anggota yang di perbatasan mendapat insentif atau tunjangan khusus perbatasan," jelas Arief yang baru 10 bulan menjabat Kapolda Kalbar.
Arief memberikan perhatian khusus pada daerah perbatasan, terutama Entikong. Dia harus memastikan kapolsek yang memimpin Polsek Entikong harus orang yang berintegritas. "Supaya efektif saya pilih kapolsek-kapolsek yang berintegritas. Yang lama-lama dan tidak berintegritas, saya ganti," urai lulusan terbaik ke-4 Akpol angkatan 1987 ini.
Arief juga kerap melakukan blusukan ke daerah perbatasan untuk memberi semangat anggota kepolisian di sana. "Saya kunjungi mereka dan saya berikan pemahaman. Alhamdulillah mereka mau mengerti dan menjalankan. Semua berawal dari komitmen dan konsistensi atasannya," tutup Arief yang menolak upaya suap dari mafia penyelundup ini.
Penegakan hukum terhadap praktek penyelundupan barang dari Malaysia ke Indonesia memang sudah menjadi prioritas Arief sejak menjadi Kapolda Kalbar. Arief tidak mau kompromi dengan para penyelundup dan oknum aparat yang nakal. "Kalau mereka dibiarkan, mereka akan terus merugikan negara," kata Arief yang menginginkan agar polisi benar-benar bersih ini.
(asy/fjr)