Kubu Agung vs Ical Mulai Buka-bukaan 'Aib'

Kubu Agung vs Ical Mulai Buka-bukaan 'Aib'

- detikNews
Senin, 30 Mar 2015 10:28 WIB
Jakarta - Perpecahan Partai Golkar semakin panas setelah Menkum HAM mengeluarkan SK untuk Golkar kubu Agung Laksono. Perpecahan pun semakin merembet ke DPR, perebutan FPG DPR semakin sengit, kedua kubu mulai saling buka-bukaan 'aib'.

Ketua Fraksi Golkar kubu Agung Laksono yang marah karena dianggap mengejar jabatan menantang Ketua FPG DPR versi Aburizal Bakrie Ade Komaruddin (Akom) untuk membuktikan asal hartanya.

"Kalau Akom menuduh saya dan kawan-kawan haus jabatan dan harta, saya ingin tantang, kita buka-bukaan harta kita masing-masing asalnya dari mana!" tantang Agus saat berbincang dengan detikcom, Minggu (29/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus merasa dirinya tak mengumbar ambisi jadi Ketua FPG DPR. Namun dirinya hanya ingin menegakkan aturan yang berlaku setelah kubu Agung mendapat SK Menkum HAM.

Agus pun berani menantang Ade buka-bukaan asal kekayaan karena dia yakin harta yang diperolehnya tak berasal dari penyalahgunaan jabatan. Dia juga tak mengejar jabatan di Fraksi Golkar demi menambah kekayaan.

"Supaya publik jelas mana yang menggunakan kekuasaan untuk cari harta," ujar anggota Komisi VIII DPR ini.

Polemik baru ini berawal saat Ade Komaruddin menyarankan Agus Gumiwang jangan mengejar jabatan. "Kalau ada putusan hukum tetap, tidak usah didesak kaya tadi, kita mundur kok. Harta jangan terlalu dikejar. Jabatan, wanita juga sama. Kalau inkrah, silakan masuk ke ruangan saya," kata Ade di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).

Ade meminta kubu Agung tidak telalu berambisi untuk mendapatkan kekuasaan. Saat ini, kubu Ical sedang mengajukan gugatan ke PN Jakut dan berencana menggugat ke SK Menkum HAM ke PTUN.

"Jangan memperlihatkan ambisi kekuasaan yang berlebihan dan hancurkan citra partai Golkar. Sabar. DPP Golkar hasil Munas Bali sedang ajukan gugatan. Ikutin saja," ucap Waketum Golkar kubu Ical ini.

(van/asy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads