Rembuk Nasional ini diikuti oleh 913 peserta dari seluruh unsur dinas pendidikan baik di pusat maupun perwakilan berbagai daerah. Acara yang digelar di Pusbangtendik, Depok, Jawa Barat ini juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi.
"Menyangkut perubahan Ujian Nasional sebagai sebuah assesment. Ujian Nasional kali ini juga dilaksanakan berbasis komputer, tak hanya berbasis kertas," kata Mendikbud Anies Baswedan dalam sambutannya, Senin (30/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kampenye kejujuran. UN harus jadi ujian kejujuran kita agar ujian ini dihormati," tambahnya.
Sementara terkait fenomena kekerasan menyangkut anak yang marak terjadi belakangan ini, menurut Anies, pihaknya membentuk sebuah tim khusus untuk mencari solusi dan langkah konkret atas permasalahan tersebut.
Meski kekerasan tersebut terjadi di luar sekolah seperti keluarga dan lingkungan sosial, Anien menambahkan pihak sekolah tetap tak boleh menutup mata terhadap fenomena yang ada.
"Maraknya kekerasan yang muncul dan jadi fenomena, ini adalah satu masalah pendidikan. Sekolah tak bisa diam begitu saja. Kita sudah bentuk tim khusus untuk membicarakan langkah konkrit agar bisa menggerakkan baik komponen sekolah, keluarga dan lingkungan," pungkasnya.
(idh/aan)