"Tidak ada tempat di sana (Yaman) yang bisa dikatakan aman. Kondisinya malah makin memburuk sejak beberapa hari terakhir," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWI-BHI) Kementerian Luar Negeri Muhammad Iqbal, saat dihubungi detikcom, Minggu (29/3/2015) malam.
"Kondisi di sana menurut kita sudah cukup mengkhawatirkan. Kemlu menyarankan warga di Indonesia yang merasa ada keluarga di Yaman, supaya didorong untuk pulang. Silakan menghubungi KBRI, nanti difasilitasi pemulangannya," sambung Iqbal menegaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi di sana komunikasi sulit, mobilitas juga sulit. Kondisinya sangat menantang di sana," jelas Iqbal.
Ditambahkan Iqbal, ada lebih dari 20 orang WNI di Yaman yang ditahan pihak otoritas setempat. Belum jelas apa dasar penahanannya, namun diduga karena masalah imigrasi. Duta Besar Republik Indonesia untuk Yaman Wajid Fauzi malam ini atau paling lambat besok pagi akan menemui WNI yang ditahan itu. Wajid akan mengupayakan pembebasan mereka.
"Sejauh ini belum ada WNI yang tewas di Yaman. Mudah-mudahan semua selamat. Intinya yang terpenting, kami minta bantuan keluarga agar WNI di sini ikut program evakuasi yang dikoordinasikan KBRI," ucap Iqbal.
Meskipun semua kedutaan besar asing sudah ditutup di Yaman, Pak Dubes dan tim KBRI di sana masih bertahan. Kita lagi cari cara bagaimana mengevakuasi seluruh WNI dengan aman," sambung Iqbal menegaskan.
Pihak keluarga yang ingin mendapatkan informasi terkait WNI di Yaman bisa menghubungi nomor +967 738 11 5555.
(bar/bil)