"Yang benar dia kita borgol dan kita sandarkan ke tiang bendera karena dia berusaha melawan saat akan ditenangkan oleh anggota. Setelah kita tes urine dan tes darah, dia dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba," kata Susatyo saat berbincang dengan detikcom, Minggu (29/3/2015).
AKBP Susatyo menyebut sudah lama memantau perilaku Bripka SW saat bertugas. SW diketahui sering absen kerja dan performanya tak maksimal. Karena itu, pada Selasa (24/3) lalu ia mengadakan tes urine pada seluruh anggota kepolisian. Saat itu, SW absen sehingga tak diperiksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merasa curiga, Kamis (27/3) subuh, ia lalu meminta tim reserse untuk menjemput SW langsung ke rumahnya di kawasan Tanah Abang, Jakpus. Sempat memberi perlawanan, SW akhirnya berhasil digelandang ke kantor Polsek Metro Gambir dan langsung diperiksa urine dan darahnya.
"Dari hasil pemeriksaan urine dan darah, ia dinyatakan positif narkoba," ucapnya.
Perlawanan terjadi saat Bripka SW hendak diminta diminta keterangan oleh anggota Provos. "Dia berusaha untuk ditenangkan tapi dia dalam keadaan emosi dan melawan. Agar tak membahayakan anggota lain dan masyarakat yang sedang ada di kantor, ia dan kita bawa ke depan kantor. Tapi itu juga cuma beberapa saat. Nggak sampai 1 jam," ucapnya.
Susatyo mengatakan Bripka SW hanya 'dijemur' agar dapat kembali menenangkan emosinya. Setelah tenang, SW dibawa kembali ke kantor untuk diperiksa dan dimintai keterangannya. Saat ini pihak Polsek Metro Gambir sedang memproses berkas SW untuk segera direhabilitasi.
"Dia akan kita kita rehabilitasi," pungkasnya.
Dalam video berdurasi 1 menit itu terlihat seorang perwira duduk di tiang bendera Polsek Gambir tanpa pakaian. Tak ada polisi yang mendampingi Bripka SW saat itu. Ia hanya duduk tanpa melakukan gerakan apapun.
(bil/fdn)