Siswa SMK di Semarang Tewas Dikeroyok, Keluarga Shock dan Tak Tahu Motifnya

Siswa SMK di Semarang Tewas Dikeroyok, Keluarga Shock dan Tak Tahu Motifnya

- detikNews
Minggu, 29 Mar 2015 18:03 WIB
Semarang - Sebelum ditemukan tewas dengan luka parah di kepala, Setya Aji Tri Pamungkas (15) ternyata meninggalkan rumah sejak hari Sabtu (28/3) sore. Pihak keluarga pun tak kuasa menahan tangis saat mendengar kabar tewasnya korban.

Putra bungsu tiga bersaudara pasangan Sumarni (52) dan Kurnaidi (53) tersebut pergi tanpa sepengetahuan orang tuanya. Namun tidak ada firasat apapun karena setiap malam minggu Aji selalu pergi.

"Pergi sore sama teman-temannya, tidak izin, tapi kan biasa anak muda setiap malam minggu. Waktu dia pergi saya masih kerokan, terus lihat motor sudah dibawa," kata ayah korban, Kurnaidi saat ditemui detikcom di rumah duka, Jalan Karanglo RT 4 RW 3, Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Minggu (29/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian sekitar pukul 04.00, Kurnaidi dihubungi oleh petugas kepolisian dan diminta agar datang ke RS Bhayangkara. Saat itu ia masih belum percaya putranya tewas.

"Jam 04.00 dikabari diminta ke RS Bhayangkara. Ternyata benar anak saya. Lukanya bocor di kepala belakang," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, korban tewas akibat luka parah di kepala bagian belakang. Dari informasi yang dihimpun, sekira pukul 02.00 dini hari tadi korban dan tiga temannya melintas menggunakan dua motor. Mereka diteriaki dan dilempar batu hingga jatuh kemudian dihajar oleh sekelompok orang.

Polisi memeriksa 8 saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti seperti batu, kayu, dan batang besi kecil. Jenazah Aji sudah dimakamkan. Temannya, Sofyan (16), dirawat di klinik karena luka di wajah. Kemudian satu remaja yang belum diketahui identitasnya dalam keadaan kritis di RS Bhayangkara. Sementara itu, Gita Mukti (20), pemuda yang memboncengkan Aji tidak terluka.

(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads