Meski masuk dalam jajaran pemimpin terbaik, Risma mengaku penghargaan tersebut tidak menjadi beban dalam menjalankan pemerintah Kota Surabaya yang tersisa 6 bulan. Justru, walikota yang diusung PDIP ini mengaku yang menjadi beban saat ini adalah menjadikan masyarakat Surabaya lebih sejahtera lagi.
"Aku tidak beban, aku tidak mau jadi beban. Ini bebannya harus secepatnya masyarakat Surabaya harus lebih sejahtera lagi," ungkapnya usai memimpin mutasi di Gedung Sawunggaling Pemkot Surabaya, Jumat (27/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin dulu, kalau di forum internasional aku harus jelaskan dulu, Surabaya 1 jam penerbangan dari Jakarta, 2 jam dari Singapura. Sekarang rata-rata ketika saya bilang saya walikota Surabaya. Mereka bilang saya sudah tahu kotamu," ungkap mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.
Ia mengimbau kepada warga dan seluruh SKPD untuk lebih giat dan kreatif memajukan Kota Pahlawan. "Saya minta untuk tetap kreatif, ayo tambah lagi- tambah lagi," katanya sambil menambahkan baru mengetahui masuk 50 pemimpin hebat versi Fortune pagi tadi.
Dalam situs Fortune yang dikutip, Jumat (27/3/2015), Risma tercatat sebagai Wali Kota Surabaya yang banyak melakukan terobosan terutama soal lingkungan. Risma juga ditulis telah berhasil mengubah kota dengan 2,7 juta penduduk yang sarat polusi menjadi kota yang kaya akan 11 taman lansekap dan ruang hijau lainnya. Di saat yang sama, pemakaman telah diubah menjadi ruang penyerapan air sehingga dapat menangkal banjir.
(ze/try)