Keributan terjadi saat sesi pembahasan mekanisme pemilihan ketua umum, Jumat (27/3/2015). Terjadi perbedaan pendapat. Ada yang menginginkan one man one vote, namun ada pula yang menginginkan suara berdasarkan delegasi. Akibatnya kericuhan terjadi dalam Munas yang berlangsung di ballroom Phinisi Hotel Clarion tersebut. Untuk mengatasi hal itu, rapat pembahasan ditunda hingga pukul 20.00 Wita.
Usai keributan, salah seorang panitia Noni Tri Purwaningsih menemui Kapolrestabes Makassar Kombes Ferry Abraham di lobi hotel untuk meminta pengamanan Munas diperketat. Terkait hal itu, Ferry Abraham kepada wartawan menyatakan situasi Munas sudah kondusif. Pihaknya juga sudah menyiapkan ratusan personel untuk mengamankan situasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu calon ketua umum Juniver Girsang menyatakan, hendaknya Munas ini dapat berlangsung mulus tanpa gejolak dan perpecahan sesama anggota Peradi. Panitia juga diminta bisa fair dan independen, agar tidak terjadi benturan kepentingan yang merugikan Peradi.
"Tidak boleh ada wacana deadlock atau munas tandingan, kita harus bersatu tidak boleh pecah, kalau kita pecah maka akan merugikan seluruh anggota Peradi se-Indonesia, kita bisa kembali ke titik nadir," tukas Girsang.
(mna/rul)