Booming Akik, Pemkot Yogya Gelar Pasaran Batu Alam Tiap Selasa Wage

Booming Akik, Pemkot Yogya Gelar Pasaran Batu Alam Tiap Selasa Wage

- detikNews
Jumat, 27 Mar 2015 16:47 WIB
(Foto: Bagus Kurniawan/detikcom)
Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta setiap hari Selasa Wage berdasarkan penanggalan Jawa menggelar pasaran. Kegiatan pasaran setiap 35 hari sekali ini dimulai dengan pasar atau pameran batu akik dan batu mulia.

"Pasaran ini semangatnya adalah Jogja Istimewa. Pak Haryadi Suyuti, Walikota Yogyakarta, menginginkan pasaran tradisional seperti zaman dulu dihidupkan kembali," ungkap Dwi Suyono dari Asosiasi Komunitas Batu dan Permata Indonesia (Askombaperindo) kepada wartawan di Galeria Mall Jl Sudirman, Yogyakarta, Jumat (27/3/2015).

Menurut Dwi, kegiatan atau pasaran tersebut bisa berganti-ganti. Oleh karena saat ini yang sedang tren adalah batu akik ataupun batu mulai, kemudian dipilih pameran batu mulai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasaran ini bisa berganti-ganti macamnya. Sekarang yang ngtren adalah batu akik, ya kita pilih pameran batu akik. Hari pasaran saja digelar setiap 35 hari sekali atau selapan. Harinya dipilih Selasa Wage," kata Dwi.

Menurut Dwi, kegiatan pameran pertama yang di gelar di depan Balaikota Yogyakarta pada bulan Februari lalu sukses. Lebih dari Rp 1 miliar terjadi transaksi selama pameran berlangsung. Ribuan pengunjung selama seminggu terus membanjiri lokasi. Pameran kedua akan berlangsung di Kompleks Balaikota yakni di sebelah selatan kantor Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) Kota Yogyakarta di Timoho.

"Konsepnya seperti pasar tradisonal, semua pedagang batu mulia dari berbagai kota di Indonesia kita undang. Acara dimulai hari Selasa Wage tanggal 31 Maret hingga 5 April 2015. Walikota Yogyakarta yang akan membuka," kata Dwi didampingi Humas Askombaperindo, Slamet Riyanto.

Menurut Dwi, pertumbuhan komunitas pecinta batu di Yogyakarta dan sekitarnya sangat besar saat ini. Bisnis perdagangan batu akik di beberapa pasar tradisional Pasar Kotagede, Pasar Klithikan, Pasar Senthir Beringharjo juga meningkat saat ini. Namun belum ada wadah yang bisa menggerakkan perekonomian rakyat.

"Saat ini kita coba wadahi dengan beberapa pameran. Selama lebih kurang 2 bulan ini di Yogyakartta sudah berkali-kali digelar pameran batu mulia dan batu akik. Semua sukses dan transaksi meningkat sangat besar," katanya.

Selain bursa berbagai batu mulia dari berbagai pelosok nusantara akan digelar kontes batu mulia berbagai jenis. Kontes batu mulai untuk berbagai kategori sesuai ukuran batu dari kecil/small, sedang/medium dan besar/big.

"Batuan dilombakan di antaranya jenis kalsedon, opal, pancawarna, nogosui, idocrase, bacan, batu gambar dan lain-lain. Selain berhadiah, batuan yang diikutkan lomba juga harus ada sertifikatnya. Kami juga menyediakan lab di lokasi pameran untuk pengetesan," papar Dwi.

Sementara itu Slamet Riyanto menambahkan selain digelar kompleks Balaikota Yogyakarta, panitia juga menggelar pameran batu mulia di Galeria Mall. Tujuannya untuk menarik minat berbagai kalangan terutama kalangan menengah ke atas.

"Kalau yang di Balaikota konsepnya seperti pasar rakyat. Sedangkan yang di Galeria Mall mulai 1-5 April 2015 dengan segmen atau komunitas yang lebih khusus. Sebelumnya di beberapa mal di Yogyakarta juga banyak didatangi pengunjung," kata Slamet yang aktif berjualan batu akik di Pasar Dargo Semarang.

(bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads