Menurut pemilik PT KAR Karnadi Winaga, sinergitas antara pelaku bisnis dan akademisi ini telah melakukan sejumlah program untuk menyeleksi dan menghasilkan ternak unggul. Dua program unggulan PT KAR bekerjasama dengan LIPI, yaitu Inseminasi Buatan (IB) Sexing dan Transfer Embrio.
Secara sederhana Transfer Embrio adalah upaya penempatan embrio dari jantan unggul ke betina yang sel telurnya telah ditambahkan hormon tertentu sehingga terjadi superovulasi. Sedangkan IB Sexing yaitu sperma yang akan dilibatkan di proses IB diseleksi terlebih dahulu sesuai jenis kromosomnya. Sehingga nanti akan dihasilkan ternak dengan jenis kelamin sesuai yang diinginkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karnadi mengatakan, tingkat keberhasilan program rekayasa genetika yang dilakukan LIPI dan PT KAR dapat mencapai 97 persen. Ia membantah jika ada yang menyebut bahwa genetika sapi lokal selalu dibawah genetika sapi impor.
"Kita melihat genetik ini benar-benar berperan sekali dari kualitas sapi kita. Kalau dibilang orang luar jelek, tidak semuanya jelek," jelas Karnadi.
PT KAR bersama LIPI pernah melakukan implementasi IB sexing 2015 di Banjarmasin. Selain itu melakukan uji performance (sapi) di Kementerian Pertanian.
Hasilnya, tahun 2014 dihasilkan 31 ekor bibit unggul Sumba Ongol, yang terdiri dari 20 ekor jantan dan 11 ekor betina. Tahun 2015 rencananya akan dilakukan uji performance terhadap 90 ekor calon sapi bibit unggul yang terdiri dari 60 ekor betina dan 30 jantan.
"Market genetik ini nantinya bisa diperkenalkan ke seluruh dunia bahwa Indonesia punya genetik asli yang dihasilkan," tutupnya.
Hari ini juga akan ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Pemprov DKI Jakarta tentang penerapan dan pengembangan agribisnis peternakan sapi terpadu. Hadir langsung untuk menandatangani MoU Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama dan Menristek M Nasir.
(rna/rni)