"Dia benar-benar pria yang normal," tutur Klaus Radke, kepala klub penerbangan di kota asal Lubitz, Montabaur. "Saya mengenal dia sebagai pemuda yang sangat baik, menyenangkan dan sopan," imbuh Radke seperti dilansir ABC.net, Jumat (27/3/2015).
Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere telah menyatakan, Lubitz tidak diketahui memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris. Warga setempat di kota Montabaur mengatakan, Lubitz memiliki seorang kekasih dan keduanya sering terlihat jogging bersama. Lubitz tinggal bersama orangtuanya di Montabaur, namun dia juga memiliki apartemen di Dusseldorf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia menyenangkan, meski kadang dia agak pendiam. Dia benar-benar orang muda yang normal," kata Ruecker yang tak percaya bahwa Lubitz mampu melakukan perbuatan sekeji itu.
"Dia punya banyak teman, dia bukan penyendiri," imbuhnya.
Sebelumnya, jaksa Prancis Brice Robin mengatakan, Lubitz sengaja menjatuhkan pesawat hingga menewaskan 150 orang. Menurut Robin, kopilot berumur 28 tahun itu telah mengunci pintu kokpit pada Selasa, 24 Maret lalu ketika pilot meninggalkan kokpit, kemungkinan untuk pergi ke toilet.
Saat kembali, pilot menggedor-gedor pintu namun tak kunjung dibuka oleh kopilot. Pilot bahkan sempat mencoba mendobrak pintu kokpit dan jeritan histeris para penumpang pun terdengar sebelum pesawat jatuh.
(ita/ita)