Ini Dessy dan Silvia, Pramugari Cantik Berhijab dari Maskapai NAM Air

Ini Dessy dan Silvia, Pramugari Cantik Berhijab dari Maskapai NAM Air

- detikNews
Jumat, 27 Mar 2015 07:58 WIB
Dessy-kiri dan Silvia-kanan (Hasan/detikFoto)
Jakarta - Silvia Agriani (27) senang bukan kepalang ketika pertama kali terbang bersama NAM Air. Keinginannya untuk berhijab secara maksimal terfasilitasi. Dia pun bisa bekerja dengan tenang.

Wanita asal Medan, Sumatera Utara ini masuk ke NAM Air pada akhir tahun 2014. Setelah menjalani pelatihan internal, Silvia kemudian terbang pertama kali di bulan Januari 2015. Saat itulah, dia merasakan kebahagiaan bisa bekerja sambil berhijab.

"Sebelum di sini, saya di maskapai lain. Waktu itu sudah belajar berhijab, tapi baru pakai kalau tidak dinas saja. Setelah itu saya berhenti setahun, lalu dapat info di NAM Air ternyata bisa berhijab, lalu tertarik," kata Silvi saat berbincang dengan detikcom di kantor Sriwijaya Air, Jl Gunung Sahari, Jakut, Kamis (26/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pas pertama kali terbang di NAM Air, senang banget pakai hijab. Saya suka seragamnya, keren," sambungnya.

Saat ditemui detikcom, Silvia memang mengenakan seragam lengkap. Warna bajunya didominasi biru muda, senada dengan jilbabnya yang dibiarkan mengembang. Berbeda dengan maskapai pada umumnya yang mengenakan rok, Silvia memakai celana berwarna gelap. Bila sedang di luar pesawat, dia memakai blazer berwarna biru tua dan sebuah topi kecil dengan pin NAM Air di atasnya.

"Topinya keren. Mungkin ini satu-satunya maskapai di Indonesia yang pakai topi, kayak airline internasional gitu," tambahnya.

Selain Silvia, detikcom juga bertemu dengan Dessy Chandra (31). Pramugari senior di NAM Air baru mengenakan hijab sekitar tiga minggu. Dia terdorong memakai pakaian muslimah itu karena melihat rekan-rekannya yang sudah terlebih dulu berhijab.

"Saya mantap berhijab setelah melihat teman-teman pakai hijab juga. Enak sepertinya kerjanya. Jadi, bisa sambil ibadah," kata Dessy di tempat yang sama.

Wanita asal Jawa Barat ini sejak awal sudah berniat memakai hijab, namun memang baru dimantapkan setelah bekerja di NAM Air. Dia sebelumnya sudah malang melintang bekerja sebagai pramugari di berbagai maskapai nasional.

"Pertamanya sih saya agak malu-malu (pakai hijab). Pasti kan orang bereaksi. Tapi setelah itu, cuma beberapa menit saja, langsung biasa. Tapi emang awal-awal saya sering ngaca, karena takut kerudungnya nggak pas. Masih harus banyak belajar," terangnya.

Baik Dessy maupun Silvia, punya keuntungan tersendiri dengan menggunakan hijab. Selain bisa beribadah, mereka juga kini jadi memiliki waktu yang cukup singkat untuk berdandan.

"Kalau dulu harus keringin rambut, catok, dan sebagainya. Sekarang lebih simpel," seloroh Silvia yang diamini oleh Dessy.

Para pramugari NAM Air ini bekerja di rute domestik. Mereka melayani rute Palembang-Yogyakarta, Pontianak-Yogyakarta, Surabaya-Denpasar, Denpasar-Kupang, Denpasar-Waingapu dan Denpasar-Maumere. Semua penerbangan itu dijadwalkan satu kali setiap harinya. Di setiap penerbangan, ada empat pramugari yang bertugas.


(mad/bar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads