Seperti dilansir CNN, Jumat (27/3/2015), ledakan bom itu juga melukai pemimpin redaksi majalah tersebut, dan 2 karyawan lainnya.
"Bom diletakkan ditaruh di pintu masuk kantor majalah tersebut, dan meledak ketika pintu dibuka," kata seorang polisi Turki di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tahu ini adalah pekerjaan CIA dan Mossad. Kami tahu ini adalah operasi intelejen," ucap karyawan yang tak mau diungkap identitasnya karena alasan keselamatan ini.
Majalah Adimlar diketahui mendukung ISIS. Mereka juga secara teratur menerbitkan artikel anti Amerika Serikat.
Pemimpin redaksi majalah Adimlar, Ali Osman Zor mengalami luka memar. Penulis yang meninggal dalam insiden ini adalah saudaranya Unsal Zor. Ali Osman sendiri pernah dipenjara di Turki karena kasus terorisme.
(bar/bpn)