Tes urin itu digelar ruang Fraksi PKS dengan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) dan mengumpulkan seluruh anggotanya di ruang Fraksi PKS Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/3/2015). Tampak ketua Fraksi Jazuli Juwaini bersama anggotanya Aboe Bakar Al Habsy, Tifatul Sembiring, Ecky Awal Muharram, Al Muzammil Yusuf, Adang Daradjatun, Refrizal dan lainnya. Dari 40 orang anggota, tampak hanya 18 orang yang baru bisa hadir.
"Sengaja kami lakukan (tes urin) dalam pleno fraksi ini, hanya tidak semua yang hadir karena sedang keluar daerah," kata Jazuli memulai sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah tak boleh ragu terhadap eksekusi mati, kalau mundur lagi jadi problem besar," ucap politisi asal Banten itu.
Sementara Kasubdit Lingjamas Dit Peran Serta Masyarakat BNN Dik Dik Kusnadi mengapresiasi langkah yang diambil oleh PKS untuk menjalani tes urin bagi seluruh anggotanya di DPR. "Ini menjadi contoh yang baik bagi anggota dewan di manapun," ucap Dik Dik.
Usai paparan dari PKS dan BNN tersebut, selanjutnya satu per satu anggota diambil sampel urinnya oleh staf BNN. Nantinya kata Dik Dik, hasil tes urin ini akan kembali diserahkan kepada Fraksi PKS.
Anggota komisi III PKS Aboe Bakar Alhabsy menambahkan jika ada yang positif dalam tes urin tersebut, meminta jangan ragu-ragu dibawa dalam ranah penegakan hukum. Meski, Habib yakin seluruh anggota FPKS steril dari narkoba.
"Setiap hari 40-50 orang yang meninggal karena narkoba. Ini darurat narkoba," ucap politisi yang akrab disapa Habib itu.
(bal/bpn)