Gedung Parlemen Singapura, tepatnya di Old Parliament Road, pada Kamis (6/3/2015) dipenuhi oleh mereka-mereka yang antre memberi penghormatan terakhir kepada Lee yang sedang disemayamkan di dalam Gedung.
Salah seorang siswa sekolah dasar Pei Hwa Prebysterian bernama Jonathan juga datang bersama teman-temannya di siang hari ini. Dia memberikan kesan spontan soal Lee.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu saja ungkapan 'pemilik' Singapura yang diatribusikan kepada Lee bisa diartikan secara lebih dewasa. Lee memang dikenal sebagai sosok terhormat yang berhasil menjadikan Singapura sebagai negara yang kuat.
Jonathan dan sekitar 12 temannya, juga didampingi gurunya, lantas berlalu masuk ke dalam Gedung Parlemen. Ada pula Imelda (12), siswi sekolah dasar Convent HIJ dan belasan teman sekolahnya yang ikut mengantre.
Terlihat, antrean masih mengular pada tiga hari jelang pengkremasian jenazah Lee ini. Tak terlalu jelas sepanjang apa antrean ini bila dilihat dari Old Parliament Road, karena barisan orang-orang sampai tembus ke bagian belakang gedung dan tak terlihat ujung awalnya.
Warga yang datang memberi penghormatan kepada Lee terlihat mempunyai latar belakang beragam, berbagai etnis dan tampilan simbol agama. Ada perempuan berkerudung, ada pula rombongan Bhiksu Budha.
(dnu/ndr)