"Untuk perumahan saja baru 14 persen yang terpenuhi. Bila dari gaji saja tak akan cukup," jelas Asisten Perencanaan Polri, Irjen Tito Karnavian, Kamis (26/3/2015).
Tito sudah membuat hitung-hitungan. Butuh tambahan Rp 29 triliun bagi Polri, mulai dari urusan biaya pengusutan perkara, BBM Patroli di lapangan, perbaikan peralatan, perumahan, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, contoh kecil saja selama ini pengusutan kasus saja dibuat berdasarkan indeks. Kasus yang penting bisa mendapat biaya sampai puluhan juta rupiah, sedangkan yang kasus ringan hanya Rp 7 juta.
Kemudian juga untuk anggaran BBM patroli yang terbatas. Anggaran BBM itu hanya untuk 200 hari kerja saja, 165 hari sisanya dalam setahun belum jelas. Jangan sampai terjadi dalam pengusutan kasus atau patroli petugas nombok dari uangnya, karena ini membuka peluang terjadinya penyimpangan.
"Anggaran untuk perumahan, peningkatan remunerasi, dan belanja barang ini yang penting," tegas Tito.
(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini