Earth Hour Kembali Digelar 28 Maret, 'Hijaukan Hutan Birukan Laut'

Earth Hour Kembali Digelar 28 Maret, 'Hijaukan Hutan Birukan Laut'

- detikNews
Kamis, 26 Mar 2015 13:01 WIB
Jakarta - Ingat dengan program Earth Hour yang biasa digelar dengan mematikan listrik selama 1 jam? Kini earth hour akan kembali digelar pada 28 Maret. Mereka yang ingin berpartisipasi bisa memadamkan listrik pada pukul 20.30-21.30.

"Perayaan malam earth hour adalah pengingat untuk selalu memperbaharui komitmen kita untuk perubahan yang bisa kita lakukan dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Kita hanya bisa berhasil bila melakukannya bersama-sama dan terus-menerus," kata Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia, Nyoman Iswarayoga, Kamis (26/3/2015).

Menurut Nyoman untuk perayaan yang ketujuh kali ini di Indonesia, earth hour melalui ajakan #IniAksiku mengusung tema lokal 'Hijaukan Hutan, Birukan Laut'. Pesan ini diwujudkan melalui kegiatan konservasi lokal melalui aksi-aksi di sektor laut dan pesisir, deforestasi, keanekaragaman hayati, sampah, sungai dan air, transportasi publik, dan energi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun ini, EARTH HOUR memberi kesempatan kepada publik untuk berpartisipasi dengan wadah yang berbeda-beda, kesemuanya adalah bagian dari #IniAksiku untuk menjaga kelestarian bumi dari ancaman perubahan iklim. Selain melanjutkan gaya hidup ramah lingkungan, earth hour mengundang kita semua untuk berkontribusi nyata kepada kegiatan-kegiatan konservasi yang digerakkan oleh Komunitas earth hour Indonesia," ungkap Nyoman.

Dalam EARTH HOUR 2015, WWF-Indonesia mendukung kolaborasi antara Komunitas EARTH HOUR di 11 kota dengan komunitas Indorunners yang mengusung '7 K, 7 Regions, 7 Causes'. Kegiatan yang akan berlangsung pada 28 Maret pukul 20.30-21.30 waktu setempat, '7 K, 7 Regions, 7 Causes; diisi dengan lari maraton malam di setidaknya 7 kawasan di Indonesia dengan menempuh rute 7 Km selama 1 jam untuk mendukung 7 program konservasi.

Diharapkan melalui '7 K, 7 Regions, 7 Causes', EARTH HOUR Indonesia menggugah publik untuk berkomitmen mendukung 7 program konservasi melalui laman web Indokasih.com. Program konservasi tersebut berfokus pada upaya konservasi mangrove, terumbu karang, dan penyu.

"Cara lain menjadi bagian dari EARTH HOUR Indonesia 2015 adalah mendukung dan menjadikan #BeliYangBaik sebagai bagian dari gerakan perubahan gaya hidup. Setiap orang diharapkan menandatangani sikapnya di laman web Change.org/Indonesia untuk berkomitmen dalam tiga prinsip utama, yaitu mengenal, mencari tahu serta memahami tentang latar belakang produk sebelum mengkonsumsinya. Publik diajak agar sadar bahwa pola konsumsi mereka turut menentukan ketahanan dan kerentanan bumi terhadap dampak perubahan iklim," tutup Nyoman.

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads