Keberuntungan masih menaungi tim klub sepak bola Swedia dari kecelakaan pesawat Airbus A320 Germanwings. Keinginan cepat tiba di rumah membuat mereka mengalihkan penerbangan melalui rute alternatif, bukan dengan Germanwings.
Dilansir dari The Guardian, Kamis (26/3/2015), setelah menjalani latihan di Spanyol selama seminggu, klub dari divisi kasta ketiga sepak bola Swedia bernama Dalkurd FF ini rencananya akan kembali Stockholm, Swedia, pada Selasa (24/3).
Ada empat pilihan jadwal penerbangan pagi pada hari itu. Tapi tim beranggotakan 29 orang ini beruntung karena tidak jadi memilih pesawat yang naas yang jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis. Mereka memilih berpencar ke tiga pesawat lainnya yang melalui rute utara pegunungan Alpen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Empat pesawat terbang pada waktu yang sama dan terbang di utara pegunungan Alpen, dan pemain kami ada pada tiga pesawat itu. Anda bisa mengatakan kami sangat. Sangat beruntung, " kata Kizil. "Anda bisa mengatakan itu adalah takdir," imbuh dia.
Saat pesawat mendarat di Munich, Kizil mengaku mendapat 200 panggilan telepon yang tak terjawab. "Di situ kami sadar, ada sesuatu yang sudah terjadi," sambungnya.
Erik Tornros, striker tim tersebut juga mendengar kecelakaan Germanwings saat dia mendarat di Zurich. "Aku sungguh gelisah," katanya. Sebab anggota tim sepak bola lainnya mengira dirinya sudah tewas karena kecelakaan Germanwings.
Keberuntungan juga menaungi seorang warga Spanyol. Jika bukan karena bujukan istrinya, pria bernama Manuel Blasco tersebut sudah menjadi penumpang pesawat Airbus A320 milik Germanwings yang jatuh di Prancis.
Blasco sempat berniat untuk mengganti jadwal penerbangannya dengan menaiki pesawat nahas tersebut. Namun sang istri membujuknya untuk tetap pada rencana semula.
"Saya bangun dengan merasa flu dan sedikit dingin. Jadi saya ingin mengubah penerbangan dan terbang hari Selasa dengan pesawat yang jatuh itu," tutur Blasco kepada surat kabar Spanyol, El Mundo seperti dilansir News.com.au, Rabu (25/3).
"Namun istri saya membuat saya berubah pikiran. Dia meyakinkan saya bahwa karena saya sudah bangun, saya harus pergi ke bandara dan bisa beristirahat ketika saya sampai di Cologne," ujar Blasco.
(idh/fdn)