Tim evakuasi berhasil menemukan kotak hitam pesawat Germanwings. Baru cockpit voice recorder (CVR) yang diangkut ke Paris untuk diteliti, sementara flight data recorder (FDR) masih dicari.
Sumber AFP yang terlibat dalam pencarian pesawat tersebut, Rabu (25/3/2015), mengatakan CVR ditemukan dalam kondisi rusak. Saat ini, posisi barang penting yang bisa menguak percakapan di kokpit pesawat itu sudah di Paris.
"Kotak hitam yang ditemukan adalah CVR," kata sumber tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu lagi kotak hitam yang disebut dengan FDR masih dicari oleh sekitar 300 anggota polisi dan 380 pemadam kebakaran.
Letnan Kolonel Jean-Marc Menichini mengatakan, 30 anggota tim SAR pegunungan juga membantu pencarian. Mereka menggunakan helikopter. Sementara 65 polisi lainnya mencari lewat jalan kaki.
Sekilas tentang CVR dan FDR. Kedua alat itu terdiri dari tiga bagian:
1. Kotak yang menghubungkan black box dengan instrumen yang akan direkam.
2. Kotak tempat alat untuk merekam berada seperti kaset, CD, atau chip.
3. Sedangkan yang bundar adalah Underwater Locator Beacon (ULB) yang bisa dilacak sinyalnya apabila pesawat jatuh ke dalam air.
Dalam model black box seperti gambar di atas, CVR berukuran 30 x 12,5 cm. Alat ini untuk merekam percakapan pilot, kopilot, pilot dengan ATC, serta para awak pesawat. Sedangkan yang satunya bernama Flight Data Recorder (FDR) berukuran lebih panjang, 49 x 12,5 cm. Alat ini merekam data-data teknis pesawat seperti ketinggian, kecepatan, putaran mesin, radar, auto pilot dan lain-lain. Ada 5 sampai 300 parameter data penerbangan yang direkam dalam black box ini.
Durasi perekaman untuk CVR adalah 30 menit. Maksudnya setiap 30 menit data percakapan akan terhapus dan diganti dengan yang baru secara otomatis. Sedangkan FDR mempunyai durasi rekaman hingga 25-30 jam. Artinya setelah 25-30 jam, data akan terhapus dengan sendirinya. CVR dan FDR ini akan hidup secara otomatis apabila mesin pesawat dihidupkan.
(mad/nwk)