Menaker menyerahkan uang asuransi dari konsorsium asuransi Mitra TKI, senilai Rp 80 juta dalam bentuk tunaikepada kedua orangtua Yuni Indah. Sambil menyalami kedua orangtua korban, Hanif berkali-kali menanyakan apakah keluarga ada keinginan lain, mumpung dirinya ada di rumah tersebut.
โWonten ingkang dipun omongaken? Ingkang saget kulo bantu? Mumpung kulo taksih wonten mriki,โ tanya Menteri Hanif kepada Jemiran, ayah korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanif mengungkapkan, bahwa langkah-langkah seperti pembentukan konsorsium asuransi perlu didukung, karena bisa melindungi para TKI yang bekerja di luar negeri jika terkena musibah.
"Langkah seperti ini, termasuk pembentukan konsorsium ini tentu harus didukung, karena dengan seperti ini akan memudahkan para TKI jika mengalami masalah," kata Hanif.
Selain itu, Hanif juga meminta pihak asuransi-asuransi lain untuk mengikuti langkah seperti itu, dan tidak berbelit-belit jika ada pengurusan klaim dari TKI.
"Itu kan memang hak para TKI, untuk kasus-kasus seperti ini. Karena kan banyak juga kasus-kasus lain menyangkut para TKI, seperti tidak digaji, disiksa dan lain-lain," tandas Hanif.
Sebelum pamitan, Menteri Hanif juga sempat memimpin doa bersama untuk Almarhumah Yuni, yang ikut menjadi korban pesawat AirAsia saat akan berangkat menuju tempat kerjanya di Singapura akhir tahun lalu.
(rul/rul)