Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Warsinem mengatakan, upaya sosialisasi ini dilakukan, mengingat kurangnya kesadaran para orangtua akan keselamatan anak saat berkendara motor.
"Hal ini perlu dilakukan untuk membangun budaya tertib, mengingat sebagian besar orangtua saat mengantar dan menjemput anaknya tidak memakaikan helm pada anaknya," ujar Warsinem kepada detikcom, Rabu (25/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ayo! Pakai helm sekarang juga," ajaknya.
Helm merupakan salah satu alat kelengkapan untuk melindungi diri pada saat naik motor. Dengan menggunakan helm, kepala kita setidaknya terlindungi dari benturan aspal secara langsung saat terjatuh dari motor.
Disamping ajakan menggunakan helm, Subdit Dikyasa juga memberikan pengetahuan dan wawasan soal lalulintas pada anak-anak. Yang paling sederhana, anak-anak diajarkan bagaimana cara menyeberang jalan dengan aman.
Upaya tersebut tidak hanya dilakukan terhadap anak-anak di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), tetapi juga Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Apalagi, pelajar SMA saat ini sudah mengendari motor sendiri saat pergi dan pulang sekolah.
Untuk keselamatan berlalulintas ini, Warsinem mengimbau agar para orangtua ikut berperan serta. Peranan orangtua sangat penting untuk membangun pribadi anak menjadi orang yang berdisiplin tinggi.
"Orangtua sebaiknya menanamkan hal-hal yang positif terhadap anak-anaknya, seperti memakaikan helm kepada anaknya," tutupnya.
(mei/gah)