Usai Menukik Tajam, Pesawat Germanwings Jatuh di Ketinggian 1.800 Meter

Tragedi Germanwings

Usai Menukik Tajam, Pesawat Germanwings Jatuh di Ketinggian 1.800 Meter

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 25 Mar 2015 11:41 WIB
Penampakan serpihan pesawat (AFP)
Paris -

Pesawat Germanwings yang jatuh di Prancis diketahui terus menurunkan ketinggian selama 8 menit sebelum hilang kontak dan jatuh. Dari awalnya berada di ketinggian 38 ribu kaki (11 ribu meter), pesawat berakhir hanya pada ketinggian 6 ribu kaki (1.800 meter).

Dalam keterangannya, seperti dilansir Reuters dan CNN, Rabu (25/3/2015), pihak Germanwings menyebut, pesawat terus menurunkan ketinggian selang 1 menit setelah mencapai ketinggian aman, yakni 38 kaki. Selama 8 menit berikutnya, pesawat terus menurunkan ketinggian secara drastis.

"Kontak pesawat dengan radar Prancis, air traffic controller (ATC) Prancis, berakhir pada pukul 10.53 waktu setempat (24/3) pada ketinggian sekitar 6 ribu kaki. Pesawat kemudian jatuh," terang Managing Director Germanwings, Thomas Winkelmann dalam konferensi pers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Winkelmann menambahkan, pesawat yang jatuh ini baru menjalani perawatan pada Senin (23/3). Ditambahkan otoritas penerbangan Prancis, DGAC, pihak ATC Prancis yang mengirimkan sinyal darurat setelah mereka kehilangan kontak dengan pesawat bernomor penerbang 4U 9525 ini.

"Pesawat tidak mengirimkan sinyal darurat, melainkan kombinasi antara hilang kontak dengan radio (ATC) dan penurunan ketinggian pesawat yang memicu ATC untuk mengirimkan prosedur sinyal darurat," ucap juru bicara DGAC.

Dalam situasi darurat, pilot dilatih untuk berusaha menerbangkan pesawat semampu mereka, dengan memperhatikan navigasi dan baru kemudian berkomunikasi dengan pihak terkait setelah mendarat darurat.

Menganalisis informasi tersebut, pengamat penerbangan CNN, Mary Schiavo menyebut, kecepatan pesawat menjadi salah satu petunjuk penting dalam mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat.

Analisis yang menunjukkan pesawat menukik tajam hanya dalam beberapa menit, menurut Schiavo, mengindikasikan pesawat tidak stall atau mesin berhenti di udara dan jatuh. Schiavo memperkirakan, pilot pesawat masih berupaya mengendalikan pesawat hingga saat-saat terakhir.

Penurunan ketinggian penerbangan yang drastis ini, sebut Schiavo, mengindikasikan, pilot mungkin masih berusaha melakukan pendaratan darurat, atau mungkin sengaja membiarkan pesawat meluncur ke bawah sembari mencari lokasi pendaratan darurat.

Namun sayangnya, lanjut Schiavo, pendaratan darurat di wilayah pegunungan sangat berbahaya dan sulit dilakukan.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads