Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (24/3/2015).
Saat ini di Yaman tengah terjadi perebutan kekuasaan antara kubu Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dan kelompok pemberontak Syiah Houthi. Setelah berhasil menguasai ibukota Sanaa, pemberontak Houthi mendeklarasikan pemerintahan baru pada Februari lalu untuk menggantikan pemerintahan Presiden Hadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya apakah pemerintah Saudi akan memberikan bantuan militer pada Presiden Hadi, Pangeran Saud berkata: "Tentu saja, negara-negara di wilayah ini dan dunia Arab akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi wilayah ini dari agresi."
Hal tersebut disampaikan Pangeran Saud dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond di Riyadh, Saudi. Saud pun mengulang ajakan bagi semua faksi-faksi berseteru di Yaman, termasuk Houthi, untuk mengikuti pembicaraan damai yang akan digelar di Saudi.
"Komunitas internasional tak akan berdiam diri sementara pasukan Houthi dan para pemain lainnya terus mengganggu stabilitas di Yaman dan berusaha memecah negara itu, serta mengganggu presiden legalnya," ujar Saud. Namun ditambahkannya: "Tak ada dari kami yang ingin melihat aksi militer."
Saud juga berbicara mengenai peran pemerintah Iran yang mendukung kelompok Houthi. Ditegaskannya, dirinya menentang intervensi Iran dan mengecam apa yang disebutnya sebagai upaya Iran untuk memicu konflik sektarian di negara-negara Arab.
(ita/ita)